Siasatinfo.co.id, Berita Merangin,- “Lempar Batu Sembunyi Tangan” sepertinya kata pepatah ini lebih tepat mengarah pada Hengki Pemilik Bengkel Tunas Agung, beralamat di Dusun Bangko, Kabupaten Merangin, dan kini terancam di Polisikan pemilik mobil.
Pasalnya, Mini Bus jenis Ayla dengan nomor polisi B 1173 WZG usai kecelakaan tunggal mengalami kerusakan dan body mobil penyot. Lantas mobil ditarok kebengkel menghabiskan uang Rp 19 juta dari Lukman sebagai bayaran jasa lengkap malah tidak dikerjakan pemilik bengkel.
Diperoleh informasi oleh siasatinfo.co.id, pemilik mobil adalah Lukman, warga asal Tanjung Pauh Mudik, Kecamatan Keliling Danau, Kabupaten Kerinci – Jambi, merasa tertipu oleh modus yang diduga sengaja dilakukan oleh Hengki bersama pekerjanya bernama Abdul Muthalib.
Terungkapnya dugaan kasus penipuan ini berawal dari Korban Lukman, sedang dalam perjalanan pulang kampung dari Jakarta ke Kerinci, menggunakan mobil mini bus jenis Ayla nomor polisi B 1173 WZG, mengalami kecelakaan tunggal di wilayah Pemenang, Kabupaten Merangin Bangko, pada 03/06/2019 yakni dua hari sebelum lebaran.
“mobil saya terguling di daerah pemenang bangko” ungkap Lukman.
Lukman dan istri beserta anaknya selamat dari kecelakaan tersebut, “saya, istri dan anak selamat dari kecelakaan tersebut, meskipun ada lecet-lecet dan luka, tapi tidak parah” ungkapnya.
Setelah lebaran, Lukman mencari bengkel untuk perbaiki mobil, setelah berusaha mencari bengkel, akhirnya ia mendapatkan Bengkel Tunas Agung beralamat di Dusun Bangko Kabupaten Merangin.
Tanpa rasa curiga, Lukman meninggalkan mobilnya di bengkel Tunas Agung untuk diperbaiki, “saya tinggalkan mobil saya untuk diperbaiki di bengkel tersebut, pemiliknya Hengky, dan ada pekerjanya bernama Abdul Muthalib” terangnya.
Setelah dihitung pihak bengkel, biaya perbaikan mobil tersebut sebesar Rp.19.000.000,-, (Sembilan Belas Juta Rupiah).
Lalu, Lukman pulang ke Jakarta lantaran kerja yang tidak bisa ditinggal lama. Komunikasi dilanjutkan melalui telpon dan WhatApp.
Tidak lama kemudian, Abdul Muthalib pekerja bengkel Tunas Agung meminta dikirimkan biaya untuk membeli alat mobil, tanpa rasa curiga Lukman layani dan mengirim dana kebutuhan yang diminta pihak bengkel.
Hingga pembayaran pun lunas dengan total Rp 19 juta, dipenuhi Lukman selaku pemilik mobil.
“saya kirim terus kebutuhan perbaikan mobil saya, hingga lunas, tapi malah tidak dikerjakan perbaikannya” ujar Lukman..
Pihak bengkel berjanji tanggal 20 Agustus 2019 mobil sudah siap dan bisa diambil.
“ternyata sebelum tanggal 20 Agustus 2019 nomor telpon Abdul Muthalib tidak aktif lagi” ungkapnya.
Lukman mulai curiga, ia menelpon Hengky pemilik bengkel, namun anehnya Hengky malah mengaku Abdul Muthalib sudah kabur.
“saya panik dan saya telpon Hengky pemilik bengkel, tapi ia tidak tahu masalah dana tersebut, malah bilang Abdul Muthalib sudah kabur” ungkapnya.
Mengalami kejadian tersebut Lukman meminta dua orang keluarganya untuk melihat dan mengambil mobil tersebut di bengkel, karena pihak bengkel tidak mau bertanggung jawab untuk menyelesaikan perbaikan kerusakan mobilnya.
“beberapa waktu lalu, saya minta keluarga saya untuk mengambil mobil tersebut, dan saat ini sudah ada di rumah keluarga saya” ungkapnya.
“Saya berharap Abdul Muthalib dan pihak bengkel Tunas Agung bertanggung jawab, selesaikan secara kekeluargaan.
“Jika tidak saya akan laporkan kejadian ini ke Polisi agar ada penyelesaiannya secara hukum.” ujar Lukman tak terima dipermainkan pihak bengkel Tunas Agung.(Jm/Ds).