Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci – Polemik dengan dugaan penyelewengan anggaran Dana Desa Sawahan Jaya Kecamatan Air Hangat, Kabupaten Kerinci Jambi, dilakoni oleh Kasmir sekaligus Ketua Forum Kades Se Kecamatan Air Hangat itu, semakin hangat diperbincangkan publik serta merta dilingkungan masyarakat setempat.
Pasalnya, lingkungan desa tersebut merupakan daerah pemukiman perumahan elit yang dikenal ‘Desa Mana Tahan’ (Hunian Orang Kaya – Red), ternyata kucuran dana bantuan langsung tunai (BLT) untuk Warga Miskin sesuai hasil realisasi penyaluran tahun 2023 berjumlah Rp. 151,2 Juta, cukup aneh dan lucu bukan?
Berdasarkan data dan informasi diperoleh Siasatinfo.co.id, dari Rabu kemarin (26/6/2024), diketahui Desa Sawahan Jaya tahun 2023 terinput Pembaruan data terakhir pada : 20 Juni 2024 sebesar Rp. 859.895.000,- (Delapan Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah).
Pada tiga tahap penyaluran BLT dilaksanakan Kades Kasmir dengan item keadaan kondisi mendesak tercatat pencairan ditahap 1 sebesar Rp.21.600.000, (Rp.21,6 Juta).
Dan untuk penerima BLT tahap 2 sebesar Rp 43.200.000, (Rp.43,2 Juta). Lalu lebih melonjak permintaan BLT yakni ditahap 3 hingga mencapai Rp. 86.400.000, (Rp.86,4 Juta). Total penyaluran kondisi mendesak ini sama dengan Rp. 151 Juta lebih.
Laporan uang BLT 3 tahap ini perlu diusut tuntas aparat penegak hukum dan Tim Irbansus Inspektorat Pemkab Kerinci karena berpotensi merugikan uang negara.
Sebab, senilai Rp.151 Juta untuk penyaluran BLT tergolong terbesar dibandingkan dengan desa-desa tetangga Se Kecamatan Air Hangat dan Air Hangat Barat yang belum tentu sama besarnya, mungkin lebih kecil dari hunian elit Sawahan Jaya.
Menurut keterangan beberapa sumber masyarakat setempat menyebutkan bahwa, setelah 5 Anggota BPD serentak mudur dikarenakan sudah gerah dan jenuh dengan kelakuan Kades Kasmir.
“Makanya seluruh anggota BPD Desa Sawahan Jaya mundur karena sudah gerah, jenuh dengan tindakan semena-mena Kades Kasmir dalam pelaksanaan anggaran desa yang tak sesuai.
Sampai saat kami usai mundur dari BPD tidak pernah mau tau dan cuek dengan pelaksanaan anggaran desa, bahkan kami selaku masyarakat tidak pernah diundang untuk rapat karena kades takut dikritik.”
“Lima BPD pengganti kami itu mungkin terlalu mudah Kades Kasmir atur, sehingga pengawasan pelaksanaan pembangunan dilakukan dengan semena-mena,”ujarnya.
Terpisah dikatakan tokoh masyarakat setempat mengatakan dengan penerima BLT habiskan ratusan juta itu memang perlu dipertanyakan karena desa ini dihuni kalangan PNS, Pejabat, Eks Pejabat dan para Pengusaha Sukses.
“Jangan-jangan daftar penerima uang tidak mampu itu hanya akal-akalan Kades dan dicurigai laporan fiktif ke Inspektorat. Tim audit khusus harus tegas dan turun tangan biar tabir uang desa terungkap.
Kalau ini ceritanya, tentu memalukan penduduk Desa Sawahan Jaya. Kami berharap secara tegas agar Kepala Inspektorat, Zufran, segera menurunkan tim auditor khususnya kesini, biar jelas kemana aliran uang desa yang dilaporkan Kades,”celetuknya dengan nada siap mem backup tim Inspektorat.
Dengan menonjolnya aliran BLT Desa Sawahan Jaya itu, tentu saja menuai cemoohan warga desa tetangga.
“Masak ya, desa yang dikenal dengan hunian elit kok dapat BLT bisa capai ratusan juta, ini meremehkan tokoh – tokoh Pejabat, Pengusaha dan para pejabat yang ada di Desa Sawahan Jaya.
“Coba minta daftar penerima BLT nya sesuai laporan kades dan gampang kita cek satu persatu rumah warga sini yang rata-rata rumah elit dan miliki mobil bahkan sampai 2,3 dan 4 mobil satu rumah,”ucap sumber curiga terhadap laporan BLT Kades.
Tak kalah penting lagi, tercatat untuk aliran DD untuk penyediaan sarana aset perkantoran dan kendaraan roda 4 sebesar Rp.53,5 Juta, biaya kegiatan seremonial Rp.25,6 juta, kedua poin ini patut diduga akal bulus menggerogoti uang desa yang berpotensi korupsi.
Sementara itu, Kades Kasmir selaku penanggungjawab aliran DD dikonfirmasi via WhatsApp, Kamis (27/6/2024) walau sudah centang biru, namun belum menjawab pertanyaan Siasatinfo.co.id terkait dugaan penyelewengan aliran uang desa setempat. (Mulyadi/Wan/Red)