Agar Tak Busung Dada, Penegak Hukum Diminta Periksa Kades Kasmir Agar Jujur Soal Kucuran BLT Rp.151 Juta

0

Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci – Kades Sawahan Jaya, Kasmir diminta warga berani jujur secara transparan  menampakkan daftar nama penerima BLT, selama anggaran tahun 2023 yang habiskan uang desa sebesar Rp.151.200.000,(Rp 151,2 Juta).

Selain soal anggaran BLT yang berpotensi curang dan merugikan keuangan negara, anggaran fisik pembangunan ditiga pos antara lain, Pembangunan Saluran Irigasi sebesar Rp.172 Juta, Pembangunan Jalan Desa Rp. 67,8 Juta, janggalnya lagi ditahap II masih pembangunan Jalan Desa Rp.138 Juta.

Jika dijumlahkan ketiga item diatas tercatat sebagai realisasi penyaluran DD TA 2023 yang sedang diaudit Inspektorat Kerinci mencapai Rp. 377.920.000, (Rp.377,9 Juta), patut diduga anggaran kegiatan fisik ini sarat korupsi dan sebagai lumbung bisnis memperkaya diri pribadi Kades Kasmir.

Menurut informasi berhasil diperoleh Siasatinfo.co.id dari beberapa warga setempat mengatakan, kegiatan fisik pembangunan Jalan, Perkerasan Jalan dan Saluran Irigasi yang habiskan dana sebesar Rp. 377,9 Juta perlu diusut aparat hukum.

Agar Kades Kasmir tidak busung dada yang terkesan kebal hukum dan mentang-mentang menjabat Ketua Forum Kades Se Kecamatan Air Hangat, Kabupaten Kerinci.

Selain aparat penegak hukum, Tim Auditor khusus Inspektorat pun diminta jujur tidak main mata dalam meng audit aliran Dana Desa Sawahan Jaya yang dilakoni Kasmir yang tidak melibatkan perangkatnya.

“Suruh cek keberadaan fisik pembangunan Jalan Desa, Perkerasan dan Saluran Irigasi yang dibangun Kades Kasmir yang habiskan uang desa Rp 377 Juta itu, tunjukkan dimana lokasinya biar jelas.

“Saluran irigasi lebih dibangun oleh dana APBD Pemkab Kerinci, drainase dibangun malah dengan membongkar gorong-gorong jalan masuk rumah sekitar 20 sampai 30 rumah malah dibayar masing-masing Warga.

Lebih kesal lagi, uang memperbaiki jalan dan gorong-gorong malah disuruh meneken kwitansi kosong oleh Kades Kasmir, uangnya entah kemana dan berapa pula ditulis dalam SPJ laporan desa yang dicurigai fiktif dia olah,”ujar tokoh masyarakat setempat.

Terpisah menurut salah satu warga setempat mengungkapkan, bahwa modus Kades Kasmir mencurangi uang pembangunan desa baik kegiatan fisik, uang musyawarah desa dan BLT semua penuh permainan licik.

“Kami sendiri warga sini tidak tau kemana aliran dana desa yang sebenarnya Rp.1 miliar dengan rincian kami ketahui, Dana Desa Rp. 859.895.000, ditambahkan Rp.100 Juta dari Provinsi dan Rp.50 juta dari sisa anggaran tahun lalu.

Masyarakat berharap agar tim Inspektorat Pemkab kerinci betul – betul jeli dan teliti mengaudit kegiatan pembangunan fisik serta aliran uang PKK, uang musyawarah desa diterima siapa.”

Kita kan tau siapa latar belakang Kades Kasmir, dia kan kontraktor dan pandai mengolah anggaran dengan segala cara liciknya, tentu bisa jadi dapat mengelabui tim auditor Inspektorat jika tidak teliti,” tutupnya. (Mulyadi/Wan/Red)