Tak Sesuai Fakta, Keterangan Pers Dirut Iwan Suwindra RS MH Thalib Dibantah Orang Tua Pasien

0

Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci – Dianggap tidak sesuai dengan fakta kejadian sebenarnya ketika Manajemen RSUD M.A.THALIB Kerinci melakukan konferensi Pers di aula rumah sakit Rabu (17/2/21), orang tua pasien dengan tegas membantah.

Jumpa pers tersebut dipimpin langsung pelaksana tugas (plt) Direktur RS Mayjen. H. A.Thalib Kerinci dr. H.Iwan Suwindra, Sp.B. Bersama kabid pelayanan, kabid keperawatan dan kabag TU.

Viral,Soal Orang Tua Terpaksa Gendong Pasien Keluar Rumah Sakit Umum Kerinci lantaran Pelayanan Buruk. Media Siasatinfo.co.id

Dalam jumpa pers yang dilakukan terkait pemberitaan orang tua pasien gendong anaknya keluar ruang rawat di RSUD. MHA. THALIB karena tidak mendapatkan pelayanan yang baik dan merasa tidak puas terhadap pelayanan di Rumah Sakit Umum tersebut.

Video orang tua gendong pasien itu pun sempat viral di media sosial dan di komentari serta ditanggapi banyak Nitizen.

Dalam jumpa pers tersebut pihak RSUD. MHA. THALIB Kerinci mengatakan Tidak benar kalau petugas mengatakan pasien atas nama MT Covid-19, tapi yang sebenarnya adalah ingin melakukan screening ulang dan mengisi data pasien sebagai pasien rawat inap dan juga tidak benar bahwa oksigen habis, buktinya dari rekaman cctv di RS.MH. ATHALIB Kerinci terlihat dimana saat itu oksigen ada.

Menanggapi pernyataan dan keterangan pihak RSUD, MHA. THALIB Kerinci ini, pihak pasien membantah dan menyatakan tidak sesuai dengan kejadian sebenarnya.

Menurut keterangan dari Perrmadi ayah Pasien MT, saat itu pihak keluarga tidak pernah mengeluhkan atas pelayanan di IGD, karena pelayanan di IGD pihak pasien merasa puas karena dilayani dengan baik.

Timbulnya keluhan setelah sampai di ruangan inap yakni Sal anak sekitar jam 21.00 wib, disaat itulah mulai terjadinya ketidakpuasan dari keluarga pasien, dimana salah satu dari perawat sempat mengatakan kepada keluarga pasien rawat inap lainnya yang berada di ruang sekitar, menyuruh untuk jangan keluar dan tutup pintu, ini ada pasien covid.

Mendengar lontaran kata-kata dari perawat tersebut pihak keluarga pasien merasa kaget dan sedih atas sikap dari perawat tersebut.

Sebelumnya Pasien MT masuk ke ruangan Sal rawat inap anak jam 21.00 wib hingga jam 00.00 wib malam hari, namun tidak adanya penanganan medis lainnya terhadap pasien, hanya impus saja yang terpasang saat perawatan dari IGD, tidak adanya obat yang diberikan.

Puncak dari kekecewaan keluarga pasien hingga menggendong keluar dari ruang rawat inap, karena saat itu anaknya merasa sesak napas, keluarga minta dipasang oksigen untuk bantu pernafasan, namun jawaban perawat saat itu bahwa oksigen habis.

Mendengar hal ini keluarga pasien merasa heran dan marah, padahal ketersediaan oksigen masih ada namun tidak diberikan, maka dengan rasa kecewa dan emosi orang tua MT terpaksa membawa pasien keluar menuju IGD dengan cara digendong.

“Saya membantah keterangan Pihak Rumah sakit RSUD. MH. THALIB, karena
Sebenarnya kami tidak pernah mengeluhkan pelayanan saat masuk IGD karena kami di IGD dirawat dan dilayani dengan baik, yang jadi keluhan kami adalah saat tiba di Ruangan rawat inap anak, sesampai kami diruangan inap terdengar salah satu perawat menyampaikan kepada keluarga pasien yang bersebelahan dengan ruangan inap anaknya Mutiara.

“tolong masuk dan tutup pintu jangan keluar ini ada pasien covid”

“Mendengar hal ini, kami sangat terpukul dan sedih anak kami dikatakan Covid, padahal kami dari jam 17.00 wib Sore masuk di IGD dilakukan pemeriksaan hingga hasil keluar jam 21.00 wib, dikatakan hasil tes anak kami negatif covid” ungkapnya.

Saat proses MT dibawa ke ruangan oleh petugas, pihak RS mengantar pasien dengan mendorong pakai kursi roda tidak pakai sarung tangan dan perlengkapan standar penanganan Covid 19, “Kalau anak kami positif Covid 19 pastilah mereka akan pakai standar Covid 19 saat bawa anak kami keruangan inap” ungkapnya.

Bukan hanya itu, di ruangan inap pasien Mutiara tidak ada perawatan, pemberian obat, hanya infus saja dari IGD, saat ia  minta oksigen pun dikatakan habis oleh perawat.

“Tujuan kami membawa anak kami ke Rumah Sakit adalah untuk mendapatkan pertolongan bantuan dan perwatan, kami berfikir di Rumah Sakit Ada oksigen dan anak kami dapat dibantu pernafasan dengan oksigen” terangnya.

Kalau memang ada oksigen lantas, kenapa saat diminta tidak diberikan dan kenapa perawat mengatakan oksigen habis.

“kami pun tidak percaya bahwa oksigen di Rumah Sakit Habis. Andai saat itu dikatakan ada dan diberi pertolongan oksigen kepada anak kami, maka kami tidak akan mungkin membawa anak kami keluar dari ruangan Rawat tersebut, juga bukan kami yang mengatakan oksigen habis tapi perawat lah yang mengatakan oksigen habis saat kami minta” terangnya.

Ia meminta untuk tidak dibalikkan fakta yang sebenarnya, “kami ini orang kecil dan kami hanya butuh pelayanan, perawatan terhadap anak kami MT saat itu, saya tidak mengarang cerita atas kejadian saat itu, juga tidak untuk membuat masalah.

“saya mengatakan yang sebenarnya apa yang kami alami saat itu, saya tidak akan minta maaf karena saya merasa tidak bersalah” ungkap Darmadi ayah Pasien. (Dfi/Red)