Tiga kali Siswi SMP Dirudapaksa Ayah Tiri, Berakhir Tragis Hingga Tewas di Cekik

0
Ilustrasi Siswi SMP

Siasatinfo.co.id, berita Sanggau – Kalbar,- Lagi, seorang gadis bawah umur baru menginjak bangku SMP jadi korban perkosaan ayah tirinya, korban AT di cekik hingga tewas, serta jasadnya dibuang ke dalam parit.

Kasus tragis dan memilukan terjadi pada Siswi SMP berinisial AT, di Tayan Hulu, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Korban AT selain sudah lama di rudapaksa, korban pun menjadi korban pembunuhan  RW sang ayah tirinya.

Tepatnya, jenazah korban ditemukan warga di dalam parit, Desa Peruan Dalam, Kecamatan Tayan Hulu, dengan tubuh dibalut seragam Pramuka, Selasa (30/4/2019).

Kapolres menegaskan, pihaknya secara maraton melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi, termasuk juga dilakukan pengumpulan keterangan dari pihak sekolah, lantaran saat itu korban masih menggunakan seragam pramuka.

“Kita periksa saksi-saksi termasuk juga teman dekat, kerabat, ibu kandung korban, wali kelas korban. Diperoleh juga keterangan para saksi yang mengarah kepada RW yang merupakan ayah tiri korban,” kata Kapolres, Rabu (1/5/2019).

“Kita juga mendapatkan informasi dari wali kelas korban, dari keterangannya memang melihat bahwa korban ini seperti tekanan batin sehingga disekolah itu cenderung untuk diam,” jelasnya.

Berdasarkan keterangan yang didapat, pihaknya kemudian mengamankan RW. Saat dimintai keterangan, RW mengakui semua perbuatannya.

“Di situlah pelaku menyetubuhi korban, karena juga sudah cek-cok mulut sebelumnya,” kata Kapolres.

Merasa tak punya masa depan setelah diperlakukan tak senonoh oleh RW, korban AT menuntut pertanggungjawaban RW.

“Setelah sempat cek-cok, korban didorong dan jatuh ke parit dan RW langsung mencekik leher korban,” kata Kapolres.

Ayah tiri korban, RW yang sudah ditetapkan sebagai tersangka mengaku sebagai pelaku pembunuhan. RW menyesal melakukan perbuatan yang tak seharusnya itu.

Menurut Tersangka, dirinya berbuat hal itu pada Sabtu, (27/4/2019) siang, di lokasi bebatuan agak jauh dari perkampungan.

Ia mengakui, membunuh korban dengan cara mencekik, kemudian menghentakkan kepala korban ke parit tiga kali.

“Kemudian saya buka celananya setengah lutut dan melihat kemaluannya,”ungkap Tersangka.

Ketika ditanya lagi alasannya nekad menghabisi korban, ia menjawab, takut aksinya terbongkar.

Ayah tiri korban, RW yang sudah ditetapkan sebagai tersangka mengaku sebagai pelaku pembunuhan. RW menyesal melakukan perbuatan yang tak seharusnya itu.

“Dia (AT) bilang menyesal dan putus asa. Lalu saya langsung dorong ke parit. Pakai batu langsung ditimpakan ke bagian mukanya dan langsung meninggal dunia. Setelah itu, menggunakan kayu menggali tanah,” ujarnya.

RW mengakui, dirinya sudah tiga kali melakukan hubungan badan dengan korban.

“Pertama di tahun 2018 di rumah dan sekarang dilokasi berbatuan (TKP) saat ini,” katanya.

Tim Dokter Forensik Polda Kalbar, dr Monang Siahaan menyampaikan, ada surat persetujuan tindakan autopsi yang ditandatangani bermatrai enam ribu dari pihak penyidik, keluarga ataupun saksi yang ada.

“Setelah dilakukan autopsi tadi, saya banyak menemukan beberapa kejanggalan yang akan saya tuangkan di visum et refertum,” katanya.

Namun demikian, dr Monang Siahaan mengatakan dirinya tidak punya wewenang dan hak untuk menjelaskan temuan itu kepada awak media.

“Tapi untuk beberapa hari kedepan bisa bertanya kepada penyidik yang melakukan menyelidiki kasus ini,” katanya.

Beberapa kelainan yang ditemukan dan tidak bisa diungkapkan secara detail yaitu di bagian kepala, kemaluan dan lain-lainya.

Atas kejadian ini Pelaku terancam penjara seumur hidup.(* Red ).