Hingga saat ini, APIP terkesan bungkam tidak Ada Tindaklanjut terhadap pengaduan peserta tender Rp 16,2 M maka, PT. Andika Ancam lanjut ke ranah peradilan dengan kuasa Pengacara.
Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci – Kisruh penentuan pemenangan tender dinilai curang dan cacat hukum oleh Pokja kini berbuntut panjang. Mencuat dugaan kongkalingkong antara PPK beserta ketua Panitia tender untuk memenang PT. AMP.
Pemenang tender jalan Nasional Sei Penuh link Siulak Deras – LeterW, batas Sumbar PT. Aurora Mitra Prakarsa belum bisa bernafas lega, meskipun sudah ditetapkan menjadi pemenang tender.
Sebab PT. Andika Utama melakukan laporan pengaduan ke APIP Inspektorat Jendral Kementrian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat, PA/KPA Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Jambi dan PPK 10 Sanggaran Agung – Sei. Penuh – Bts. Prov. Sumbar, Sei Penuh – Siulak Deras/ Letter W – Bts. Sumbar dan Sekitarnya ke Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Dan jika pengaduan itu tidak digubris atau ditolak dengan tanpa dasar aturan, maka PT. Andika Utama dengan bukti, data, fakta dan keterangan yang di dapat akan melakukan upaya hukum melalui pengacara badan usaha perusahaan ke lembaga peradilan.
“Jika tidak digubris atau jawaban yang tidak berdasar dengan aturan, maka kami akan laporkan ke lembaga peradilan,”ungkap Robi Direktur PT. Andika Utama.
Ditambahkannya bahwa apa yang dilakukan saat ini adalah substansi, buktinya karena PT. Cakra yang diundang pada pembuktian, hasil evaluasi digugurkan karena tidak bisa membuktikan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan. Semenatara itu posisi PT. Aurora Mitra Prakarsa juga sama, tapi malah lolos.
“ Dan kami pastikan bahwa pemenang lelang PT. Aurora Mitra Prakasa non aktif sebagai anggota BPJS ketenagakerjaan,”tegasnya.
Menurut salah satu rekanan di Kerinci yang meminta namanya tidak disebutkan mengungkapkan bahwa pihak Balai seharus jeli dalam pengangkatan dan memakai pejabat yang ada, harus tahu track recordnya selama ini.
“Ada pejabat yang dipakai di Balai Track Recordnya tidak bagus, tapi malah dipakai, ini menjadi bumerang untuk pihak Balai sendiri,” ungkapnya. (red).