Ketimpangan Pengelolaan DD Terendus Korupsi di Koto Tengah Semurup, Seret Nama Kades Saipul Hadi

0

Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci – Ketimpangan yang terendus dugaan korupsi dana ratusan juta bantuan DD 2023 untuk Desa Koto Tengah Kecamatan Air Hangat Barat, Kabupaten Kerinci Jambi dikelola Saipul Hadi sontak menuai buah bibir warga sepanjang warung.

Pasalnya, laporan realisasi dilaporkan Kades tersebut pada 5 September 2024,  sebesar Rp. 694,4 juta, tambah bantuan Provinsi Rp. 100 Juta, diduga bermuatan fiktif yang terindikasi mengelabui tim pemeriksa Inspektorat dan ini harus diperiksa aparat hukum.

Penyebabnya, Kades ini namanya terseret diduga leluasa bermain curang SPJ DD 2023 lantaran Desa Koto Tengah tidak termasuk sample pemeriksaan dari APIP Inspektorat Pemkab Kerinci.

Tak heran jika ketimpangan laporan realisasi penyaluran uang masyarakat dilaporkan Kades terendus hanya akal-akalan tanpa sesuai dengan fakta lapangan dan ini terendus memperkaya diri pribadi oknum kades dan kroninya.

Menurut beberapa warga setempat kepada Siasatinfo.co.id, Minggu (15/9/2024) sekitar 11:30 WIB, menyebutkan bahwa, setelah pemberitaan heboh, Kades Saipul Hadi Meradang dan malu keluar rumah.

“Dia sendiri yang malu setelah heboh dan viral diberitakan, orang meninggal dunia saja kemarin Kades beserta isteri tidak melayat, padahal yang ninggal warganya sendiri.

Lebih disorot warga karena uang seminar adat habiskan dana desa sebesar Rp 43 juta lebih di tahun 2023 lalu, ini sangat diluar batas kewajaran.”

“Mana ada seminar adat untuk tahun 2023, yang ada seminar adat ditahun 2024 ini yang dihadiri 4 orang yaitu, Ketua, sekretaris, bendahara dan anggota, selebihnya anggota BPD dan staf desa.

Biayanya untuk seminar adat tahun 2024 paling banyak habis sekitar Rp.17 juta, itu paling banyak,” ujar sumber.

Diketahui, biaya kegiatan DD 2023 tercatat untuk Pembinaan Lembaga Adat (Kegiatan Seminar Adat) sebesar Rp 43.823.300 ( Rp. 43,8 Juta), secara kasat mata menurut warga ini laporan fiktif yang harus diusut tuntas.

Selain uang adat dinilai laporan fiktif dan terendus dugaan korupsi, ternyata ada lagi beberapa pos kegiatan yang habiskan DD 2023 dikelola Kades Saipul yang tuai sorotan miring dan jadi buah bibir warga sekitar, diantaranya biaya untuk MTQ Tingkat Desa sejumlah Rp 12,4 juta.

Anehnya, biaya belanja pos Pembinaan Karang Taruna hanya Rp 1,2 jutaan.  Sedangkan uang untuk Belanja Peralatan PKK tahap satu lebih besar yakni Rp.9,7 Juta.

Diduga lumbung korupsi Kades terdapat di kucuran dana Jalan Pemukiman/Gang (jalan Lingkungan tahap 2 ) Habiskan DD sebesar Rp 88,5 juta, menurut warga jalan terlebih dahulu sudah dibangun kades sebelumnya, Kades Saipul hanya nyiram jalan sekitar 40 sampai 50 meter saja.

Lalu uang bantuan Bibit Tanaman sebesar Rp. 74,9 Juta, siapa saja masyarakat Koto Tengah yang menerima bantuan ini. “Kami minta Inspektorat turun langsung kelapangan karena ini sudah menimbulkan kisruh masyarakat,”tegasnya.

Lucunya lagi, ada aliran DD untuk
Biaya Koordinasi Pemerintah Desa (Biaya Kegiatan Pemerintah Desa) sebesar Rp. 13.332.780, ini dicurigai laporan SPJ tak jelas peruntukannya, bisa jadi hanya biaya saku kades.

“Kedua pos aliran DD ini harus diperiksa Inspektorat agar tidak menjadi ajang mencari kekayaan pribadi bagi oknum Kades Saipul Hadi dan keluarga dimata masyarakat.

Selanjutnya biaya dikeluarkan untuk Penyusunan APBdes (Tahap 1), 3 kali berturut-turut hanya judul berbeda-beda namun maksudnya sama, habiskan uang masyarakat sekitar Rp. 11,9 Juta.

Seperti biaya untuk Penyusunan APBdes Rp 5.319.280, Penyusunan RKP Rp. 3.196.000, dan Musyawarah Perencanaan APBdes Rp. 3.447.800, total Rp.11,9 Juta dicurigai ajang fiktif.

Diduga fiktif, Laporan SPJ Dana Desa anggaran 2023 Kades Saipul Hadi ini harus diperiksa secara transparan dan jujur oleh tim auditor Inspektorat Pemkab Kerinci, karena kucuran DD dilakoni Kades terkesan kaleng – kaleng yang merugikan uang masyarakat setempat harus diperiksa Tim Tipikor Polres Kerinci dan Kejaksaan.

Hingga berita ini dipublish, Saipul Hadi sebagai penanggungjawab anggaran yang menyeret namanya dikonfirmasi Kru Siasatinfo.co.id via WhatsApp, masih bungkam. (Mulyadi/Wan)