Kepsek SMAN 2 Kerinci Tuai Sorotan, Rp.3,5 M Proyek Swakelola Tanpa Libatkan Komite

0

Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci – Parah!! Proyek pembangunan SMA Negeri 2 Kerinci senilai Rp. 3,5 Miliar mulai tuai sorotan miring lantaran pekerjaannya dikabarkan tidak melibatkan pihak Komite Sekolah.

Padahal SMAN 2 ini digadang-gadang sebagai Sekolah Penggerak satu-satunya di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, tetapi pekerjaan fisik swakelola bangunan disinyalir asal-asalan dan sarat dengan dugaan Korupsi.

Selain asalan kerja, papan merk sengaja tidak dipasang agar masyarakat lingkungan sekolah dapat dikelabui pihak Kepsek Nelly Ridwan yang berpotensi melanggar Undang-Undang No.14 tahun 2008, tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP).

Berdasarkan hasil investigasi dan beberapa keterangan dari interen sekolah kepada Siasatinfo.co.id, kemarin Sabtu (19/8/2023) sepertinya pekerjaan proyek pembangunan SMAN 2 Kerinci dikerjakan secara swakelola oleh pihak sekolah banyak ditemukan kejanggalan dilokasi kerja.

“Terdapat kejanggalan disengaja seperti tidak melibatkan pengurus komite sekolah dan tokoh masyarakat setempat, harusnya melalui hasil musyawarah.

“Papan merek sengaja tidak dipasang, mungkin maksudnya supaya kontrol masyarakat tidak jalan, ini tujuannya agar pekerjaan dapat dikerjakan dengan semena-menanya mereka,”ujar sumber.

Lanjut sumber, pekerjaan pembangunan sekolah penggerak harus sebagai contoh bukan sebaliknya amburadul tanpa mengikuti RAB atau Spek pekerjaan.

Selain disorot adanya kecurangan kerja, ditemukan pekerjaan untuk kedalaman pondasi hanya 20 cm dan lebar sekitar 20 cm.

“Batu digunakan untuk pondasi banyak ditemukan batu cadas warna kekuningan berasal dari Sungai Tutung. Buktinya saat bongkaran batu turun dari mobil hancur dan berdebu.

“Besi slop digunakan berukuran 10 mm dan dicurigai tidak sesuai dengan ukuran standar (SNI), parah lagi ukuran besi bercampur ukuran dengan jarak 7 hingga 9 cm tidak beraturan.

Lebih parah lagi, ditemukan pasangan bata ke tiang tanpa terlebih dahulu dengan aluran tengah tiang sebagai penguat, tidak pakai pen tiang sebagai pengikat batu bata, jika didorong tangan saja pasangan bata ini akan ambruk.

Sementara hingga berita ini dipublikasikan Siasatinfo.co.id, Kepsek SMAN 2, Ibu Nelly belum diperoleh keterangan terkait teknis pekerjaan pembangunan ini yang sarat dugaan korupsi. (Team Red)