Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci – Setelah menuai sorotan miring terkait tumpukan bantuan bagi korban terdampak banjir dari Kementerian Sosial Jakarta, Kepala Dinas Sosial Pemkab Kerinci pun angkat bicara.
Pernyataan soal tudingan stok bantuan ditumpuk dalam gudang kantor Dinas Sosial tidak ditampiknya. Dia akui ada keterlambatan penyaluran bantuan ke lapangan karena kunci gudang terbawa petugas.
Namun, semua bantuan berupa alat-alat dapur, Kuali, Periuk, Beras, Selimut dan alat perkakas rumah tangga lainnya sudah diserahkan sesuai kondisi bagi korban terdampak musibah bencana alam.
Menurut keterangan Kadis Sosial, Juanda Sasmita kepada Siasatinfo.co.id, Selasa (28/5/2024) sekitar pukul 16:00 WIB, mengatakan bahwa, bantuan makanan Siap Saji dan lainnya diterima dari Kementerian Sosial Pusat Jakarta ke Dinas Sosial Provinsi Jambi, melewati Sentra Alyatama Mandiri.
“Penyaluran dari Kementerian Sosial Pusat lewat Dinas Sosial Provinsi Jambi melalui Sentra Alyatama Mandiri ke Dinas Sosial Kerinci.
Alia Tama Mandiri ini sejenis UPTD dari Kementerian Sosial Jakarta. Ketika ada musibah kita boleh mengajukan bantuan, lalu di akomodir pertama kali datang dari Dinsos Jambi.”
Kami langsung serahkan ke Posko Banjir induk, Satgas tanggap bencana dikantor Camat Kecamatan Air Hangat, itu ada berita acara, ada foto-foto, diserahkan beras dan Siap Saji,”terang Kadis Juanda.
Lanjut Kadis, “kemudian untuk dapur umum, kenapa makanan banyak kok dibuat dapur umum karena bantuan terbatas. Untuk satu dapur umum jumlahnya mencapai 400 orang,” ujarnya.
Untuk diketahui bahwa ransum kotak sejenis makanan Siap Saji untuk satu kotak seharga Rp.79.640,- Dan untuk Satu Dus berisi 10 kotak, jika dikalkulasikan sama dengan Rp. 796.400 per dus, dan jika dikalikan 41 X 10 = 410 Kotak, lalu 410 X 79.640 = Rp. 32. 652. 400, – ( Tiga Puluh Dua Juta Enam Ratus Lima Puluh Dua Ribu Empat Ratus Rupiah).
Menurut pengakuan anggota di kantor Dinas Sosial, saat ini stok yang tinggal dalam gudang sebanyak 41 Dus untuk persiapan.
“Stok kan wajib ada dalam gudang, bila musibah atau bencana tidak ada, tentu stok ini tetap disalurkan melalu organisasi sosial yang ada di masyarakat desa.
Masalah bantuan uang Rp.250 juta dari Kementerian Sosial ditampiknya, karena itu dari BNPB pusat, tentu melalu kantor BPBD Kerinci, tidak mungkin ke Sosial,”tutup Juanda Kadis Sosial.(Red Sst)
