Jambi, Siasatinfo.co.id – Upacara Bendera 17-an bulan Juli 2019 se Garnizun Jambi dengan Inspektur Upacara Kepala Staf Korem 042/Gapu Letnan Kolonel Arh Hary Sassono Utomo,S.H, dihadiri oleh para Kasi/Pasi Korem, para Komandan Satuan dan Kabalak jajaran Korem 042/Gapu, serta prajurit TNI dan PNS bertempat di lapangan upacara Korem 042/Gapu Jalan Jenderal Urip Sumoharjo No.3, Sungai Putri, Telanaipura, Kota Jambi, Jambi, Rabu (17/7/2019)
Kasrem 042/Gapu Letnan Kolonel Arh Hary Sassono Utomo,S.H selaku Inspektur Upacara membacakan amanat Panglima TNI mengatakan, bahwa TNI harus memelihara dan memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Persatuan dan kesatuan merupakan modal utama bangsa Indonesia, mengingat ke-bhinneka-an yang kita miliki. Tidak salah bila para pendiri negara ini menetapkan Bhinneka Tunggal lka sebagai semboyan bangsa Indonesia. Para founding fathers telah menyadarinya sejak awal perjuangan kemerdekaan dan sekarang tanggung jawab kita semua untuk memastikan Bhinneka Tunggal lka terjaga.
Salah satu hal yang mendasar dalam keberhasilan tugas pokok adalah sumber daya manusia yang mendukung. Sebagai alat pertahanan negara, TNI membutuhkan prajurit-prajurit yang profesional. Profesionalisme itu hanya akan bisa dicapai bila setiap prajurit terdidik dan terlatih dengan baik. Terdidik dan terlatih untuk melaksanakan setiap tugas yang menjadi tanggung jawabnya.
Terlebih tantangan yang akan kita hadapi di masa mendatang akan semakin kompleks. Kompleksitas tersebut menuntut TNI memiliki personel dan satuan yang adaptif. Kita tidak boleh terlena dengan berbagai kemajuan teknologi dan harus dapat mengeksploitasinya demi kemajuan TNI.
TNI tidak lagi dapat bersikap tertutup. Tertutup dari segala perubahan dan kemajuan yang ada. Untuk itu setiap komandan satuan bertanggung jawab untuk meningkatkan kemampuan dan wawasan anggotanya. Saudara-saudara bertanggung jawab atas apa yang dilakukan dan tidak dilakukan oleh setiap anak buah.
Komandan satuan adalah tumpuan setiap anggota dalam berbagai hal. Oleh karena itu setiap Dansat harus terlebih dahulu memiliki kemampuan yang tinggi dan wawasan yang luas agar dapat mengarahkan dengan baik. Waspadai upaya memecah belah, radikalisasi, maupun dampak negatif lainnya dari perkembangan lingkungan yang ada.
Nilai-nilai luhur yang menjadi sendi-sendi pengabdian setiap prajurit TNI tidak boleh berubah. Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan Delapan Wajib TNI harus mengalir dalam setiap hembusan nafas prajurit dimanapun berada dan bertugas. Pelihara dan tingkatkan terus kemanunggalan dengan rakyat. Kemanunggalan TNI dengan rakyat adalah urat nadi Sistem Pertahanan Semesta. Sadari bahwa TNI berasal dari rakyat, berjuang bersama-sama rakyat, demi kepentingan rakyat.
Tanamkan pula nilai-nilai budaya bangsa yang luhur dalam kehidupan keluarga. Keluarga adalah aset bangsa dan negara serta tempat generasi muda menerima pendidikan awalnya. Keluarga yang baik akan melahirkan generasi yang siap menghadapi persaingan global yang semakin ketat.
Pengaruh buruk globalisasi hanya akan dapat dihadapi bila keluarga memiliki ikatan yang kuat dan harmonis. Mari siapkan anak-anak kita menyongsong kejayaaan Indonesia.
Diakhir Amanatnya Panglima TNI mengajak kita semua untuk berdoa bagi keselamatan rekan-rekan kita yang saat ini masih belum ditemukan. Saat ini pasukan yang ada terus berupaya menemukan 12 prajurit dan Helikopter Ml-17 yang hilang kontak di Pegunungan Bintang, Papua.(*DzR)
(penrem042gapu)