Siasatinfo, Batang Hari – Aktivitas pengeboran minyak ilegal di Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi, semakin marak dan tak terkendali, kini usaha tersebut telah menjadi mata pencarian penduduk setempat.
dilansir dari jambicenter.id, Penuturan seorang mandor pengolah minyak yang enggan disebutkan namanya mengatakan, bahwa harga minyak jadi dijual bervariasi tergantung kualitasnya.
Jika warna putih harganya agak tinggi Rp 850.000,- per drum /200 liter, yang warna kuning Rp 750.000,- yang warna hitam Rp 350.000./drum.
Ada ribuan sumur yang tersebar di Batanghari, setiap sumur diperkirakan menghasilkan 30-50 drum Per hari, (30 drum x Rp. 350.000 = 10.500.000,-/sumur), jika dikali saja 100 sumur illegal maka omzet mencapai sekitar 1 Milyaran /per hari.
“Itulah perhitungan kotor, dari nilai jual minyak yang warna hitam, bisnis yang dikenal dengan istilah Ilegal Drilling ini sungguh menggiurkan”, ujar mandor pengolah minyak.
Dibalik keuntungan minyak ilegal, ternyata memiliki resiko yang besar yaitu sewaktu-waktu sumur tersebut dapat meledak dan terjadi kebakaran.
Selain itu masyarakat sekitar berisiko terpapar langsung zat kimia pengolah minyak mentah tanpa alat pelindung diri. Berpotensi besar terkena beberapa bahan berbahaya minyak mentah.
Dalam minyak mentah setidaknya terdapat empat bahan berbahaya yang berdampak langsung terhadap kesehatan. Keempat bahan berbahaya tersebut adalah benzene(C6H6), toluene (C7H8), cylene (C8H10) serta sejumlah logam berat seperti tembaga (cu), arsen (ar), merkuri (hg), dan timbal (pb).
Bahan-bahan berbahaya dari minyak mentah tersebut akan berdampak pada kesehatan pernafasan, pencernaan, dan kulit atau mata. Mereka yang terkena benzene misalnya, akan mengalami pusing atau sakit kepala, mual pingsan, iritasi kulit, dan mata bahkan menyebabkan kanker darah.
Sementara yang terpapar toluene, menurut Baron, akan merasakan hal yang sama dan jika sampai pada tahap kronis akan mengalami gangguan syaraf pusat. Hal yang sama juga kalau terkena dampak bahan berbahaya cylene.
Untuk yang terpapar arsen, dapat merusak ginjal dan kanker. Sedangkan merkuri akan menyerang tremor atau kerusakan syaraf. Untuk yang terpapar timbal dan tembaga akan mengalami gangguan kerusakan otak, kerusakan liver, dan ginjal.
Sebagian tanaman pangan yang tumbuh di area tercemar minyak, juga dapat menyerap logam berat. Jika tanaman tersebut dikonsumsi manusia, logam beratnya berpindah kepada tubuh manusia dan memberikan dampak buruk kesehatan. (Amr/Red)