Mengejutkan! Bocah 19 Orang Berhubungan Intim Menyimpang di Garut

0
Ilustrasi anak korban sodomi..siasatinfo.co.id

Siasatinfo.co.id, berita Garut,- Sungguh mengejutkan, 19 orang bocah masih bawah umur berkelakuan tak senonoh usai nonton video porno di hanphone tipe android.

Kronologi dan detik-detik 19 bocah di bawah umur lakukan hubungan intim yang menyimpang terjadi di Kelurahan Margawati, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Peristiwa mengejutkan ini, pihak kepolisian telah melakukan penyelidikan setelah mendapat laporan mengenai 19 bocah di bawah umur melakukan hubungan intim yang menyimpang itu.

Menurut keterangan Kasat Reskrim Polres Garut, AKP Maradona Armin Mappaseng, mendapat laporan dari salah satu orangtua korban dan tengah melakukan penyelidikan.

Disebutkan bahwa tindakan menyimpang 19 anak tersebut saling berkaitan satu sama lain.”Setelah jadi korban, lalu ada yang jadi pelaku juga. Jadi seperti menular,” ucapnya.

Sejumlah fakta baru terungkap dalam kasus 19 anak-anak di Kabupaten Garut, Jawa Barat (Jabar) berhubungan intim menyimpang. 

fakta 19 anak-anak di Garut melakukan hubungan intim menyimpang:

1. Pelaku Berusia 8 Tahun Hingga 13 Tahun.

Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Garut melakukan penyelidikan terkait belasan anak lelaki di bawah umur yang melakukan pelecehan dan seks menyimpang (sodomi) di Kecamatan Garut Kota.

Kasatreskrim Polres Garut, AKP Maradona Armin Mappaseng mengatakan, penyelidikan dilakukan setelah ada laporan dari salah satu orangtua korban.

Perbuatan tersebut dilakukan oleh teman korban.

“Sementara ada 19 anak yang melakukannya. Semuanya berada di satu kampung,” ujar Maradona, Kamis (24/4/2019).

Rentang usia ke 19 anak yang melakukan seks menyimpang ini mulai dari 8 hingga 13 tahun. Selain menjadi korban, ada juga yang menjadi pelaku.

2. Pelaku Seks Menyimpang Sesama Teman

Pelaku perilaku seks menyimpang anak-anak di Garut ternyata memiliki riwayat pernah menjadi korban seks menyimpang atau sodomi.

“Setelah jadi korban, lalu ada yang jadi pelaku juga. Jadi seperti menular,” ujar Kasatreskrim Polres Garut, AKP Maradona Armin Mappaseng.

3. Melakukan Seks Menyimpang Setelah Menonton Video Dewasa

Dari keterangan para korban dan pelaku, mereka melakukan aksinya setelah menonton video porno.

Video tersebut dimiliki salah seorang anak berusia 13 tahun di handphone-nya.” Film porno itu, didapat dari sebuah situs.”

4. Kegiatan Seks Menyimpang Dilakukan di Toilet

Aktivitas seks menyimpang itu tak hanya dilakukan di rumah tapi juga di toilet dan lapangan bola kaki.

Kasus asusila ini terbongkar setelah seorang korban yang juga pelaku mengakui perbuatannya kepada orangtuanya.

Dari pengakuan tersebut, orangtua korban dan tokoh masyarakat di Kelurahan Margawati, Kecamatan Garut Kota, kemudian melaporkan kejadian ini ke Polres Garut.

“Totalnya ada 19 anak yang melakukan perbuatan itu (seks menyimpang). Semuanya teman bermain di satu wilayah,” ujar SH (35), ketua RW setempat saat dihubungi, Kamis (25/4/2019).

Menurutnya, perilaku menyimpang anak-anak tersebut diduga akibat sering menonton video porno di handphone.

“Terakhir habis main bola, mereka nonton video porno di handphone salah satu pemuda,” ucapnya.

“Soal link situsnya tahu dari mana kami juga belum tahu. Dari satu anak terus menyebar ke anak lain. Bukan hanya jadi korban, tapi juga turut jadi pelaku,” ucapnya.

5. Terbongkar Setelah Korban Melapor

Belasan anak lelaki di bawah umur yang ada di Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, diduga telah melakukan tindakan seks menyimpang (sodomi).

Akibat seringnya menonton vidio porno membuat anak-anak yang usianya sekitar 12 tahunan ini terinspirasi untuk berhubungan intim.

Mereka akhirnya melakukan perbuatan tak senonoh dan intim sesama jenis.”Saya tahu dari laporan orang tua anak-anak itu serta pengakuan korban dan pelaku juga,” katanya.

6. Kasus Sudah Ditangani Polisi

Kasus penyimpangan seks anak-anak di Garut tersebut sudah ditangani aparat kepolisian. Anak-anak tersebut juga sudah mendapat penanganan dari psikolog.

“Sudah ada 19 anak yang terlibat, kalau tidak cepat ditangani korbannya akan banyak. Karena ini menular,” ujar SH (35), ketua RW setempat saat dihubungi, Kamis (25/4/2019),di kutip siasatinfo.ci.id pada laman surya.co.id. ( red* ).