Siasatinfo.co.id Berita Merangin – Gegara mobil truck angkutan kelapa sawit merusak jalan ekonomi, Puluhan Warga ngamuk memblokade jalan dan pasang portal hambat truck angkutan sawit.
Informasi diperoleh, warga pasangi portal jalan karena sudah muak dengan tingkah laku supir pengangkut sawit yang melewati donase ton sawit.
Mereka dari berbeda warga di sekitar UPT Pulau terbakar, Desa Pulau terbakar, Kecamatan Tabir Barat, Kabupaten Merangin Jambi di wilayah RT 10 berbondong-bondong turun ke lokasi memblokade jalan.
Berhasil dihimpun keterangan dari warga setempat oleh siasatinfo.co.id, Senin (6/9/21) pukul 10:00 WIB, menyebutkan bahwa jalan yang selama ini bagus malah dirusak oleh truck sawit hingga badan jalan berlumpur.
“Warga menuntut agar badan Jalan eks Trans Pulau Terbakar Kecamatan Tabir Barat yang diduga dirusak oleh truk pengangkut Buah Kelapa Sawit milik PT. Agro Indah Persada/ PT. AIP Cabang Tambang Baru Kecamatan Tabir Lintas Kabupaten Merangin,” ujar Sumber Mamak Majid Tjp.
Masyarakat menuntut tanggung jawab pihak terkait, terutama pemilik perkebunan kelapa sawit PT.AIP yang mobil angkutan sawit menjadi pemicu kerusakan jalan karena kelebihan tonase.
Mereka mengelar aksi demonstrasi di UPT. Pulau Terbakar RT 10 Bahkan beberapa saat jalanan tersebut turut diblokade oleh warga setempat.
Dalam orasinya, massa menyampaikan bahwa pengusaha perkebunan pabrik kelapa sawit seakan tidak peduli dengan kerusakan jalan tersebut.
Truk-truk sawitnya yang bermuatan berat setiap saat melintasi badan jalan hingga mengakibatkan jalan semakin berlobang. Akibat kerusakan jalan itu, masyarakat yang harus menelan kerugian dan terimbas menempuh jalanan berlumuran lumpur.
“Jalan semakin rusak dan berlobang. Kami kesulitan melaluinya. Jika panas kami makan debu, Musim Hujan minum lumo, sementara mereka enak-enak melintas tanpa mau tahu dengan kondisi warga.
Tak ada tanggung jawab pemilik Perkebunan kelapa sawit PT.AIP untuk peduli terhadap kerusakan jalan ini,” Sumber.
“Mereka (Pemilik Perkebunan red PT.AIP) berbisnis tanpa memikirkan kerusakan jalan. Truk-truk sawit dengan tonase berat bebas keluar masuk di jalan ini.
Kalau ini terus di biarkan jalan-jalan yang sudah di rigid beton pun tak akan bertahan lama. Harus ada tindakan nyata untuk truk-truk sawit dengan tonase berat ini,” tegasnya.
Selain menuntut tanggung jawab pemilik Perkebunan Kelapa Sawit PT.AIP dan warga juga meminta campur tangan komitmen Pemerintah Kabupaten Merangin untuk mengatasi hal ini.
Bahkan berbagai upaya melalui Mediasi dengan melibatkan Kapolsek Tabir Ulu, Camat Tabir Barat dan segenap tokoh Masyarakat, harapan agar pihak PT.AIP dapat berbuat untuk jalan tersebut. Namun semua itu hanyalah isapan jempol belaka, sehingga pihak PT.AIP dinilai hanya numpang enaknya saja.
“Kami juga minta Pemkab Merangin untuk turun tangan mengatasi hal terkait Panggil pengusaha perkebunan buah kelapa sawit PT.AIP agar peduli dengan kerusakan badan jalan ini. Kerusakannya persis di sentral ekonomi masyarakat. Tak bisa di biarkan berlarut,” pintanya.
Sementara itu hingga saat ini pihak PT.AIP belum dikonfirmasi terkait enggannya memperbaiki jalan ekonomi masyarakat.(Bayhakie)