Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci – Ini rupanya contoh pekerjaan fisik proyek kawasan kumuh senilai Rp.1 miliar disebut – sebut berkualitas dikerjakan kontraktor dari pihak CV. Tanah Kelahiran, beralamat Desa Koto Beringin, Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi.
Belum saja genap dua (2) minggu dikerjakan dan tarmen 100%, fisik proyek di tiga titik aspal Jalan Nasional Kerinci sudah rusak parah dan hancur. Bupati Adirozal pun ikut disorot karena ulah pekerjaan CV Tanah Kelahiran ini.

Tak ayal, hasil pekerjaan ini pun menuai sorotan dan tudingan miring Warga Desa Koto Beringin dan Siulak Panjang sekitar. Sebab, selain pengaspalan hancur di tiga titik lokasi jalan nasional yang bikin arus lalu lintas macet, ditemukan juga besi berukuran kecil, malah ada tanpa dipasangi besi pada coran.
“Ya, betul ada kerjaan ditemukan tanpa besi dilokasi arah hall badminton Desa Koto Beringin.
“Warga sekitar Siulak Panjang juga menolak pekerjaan proyek ini karena pasangan coran warnes disaluran air bergoyang.
“Ini karena pihak rekanan asal kerja saja. Dibadan jalan umum aspal sudah rusak dan berlobang. Kami minta pihak CV Tanah Kelahiran bertanggung jawab soal pekerjaan ini,”tegas sumber siasatinfo.co.id.
Diketahui, nama paket tender yakni, Penanganan Kawasan Kumuh Siulak, jenis pekerjaan konstruksi. Satker Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, pagu anggaran Rp. 1.000.000.000,- ( Rp.1 Milyar dengan nilai HPS Rp. 999.996.093,69 -).
Pemenang tender CV. Tanah Kelahiran, alamat Desa Koto Beringin, Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci Jambi, dengan harga penawaran Rp. 904.400.546,94,-
Hingga berita dipublish pihak pemilik CV.Tanah Kelahiran yang beramat di Desa Koto Beringin itu belum dapat diperoleh keterangannya.
Namun, Warga dengan tegas minta Bupati Adirozal untuk tegas menyikapi soal pekerjaan fisik dikerjakan CV Tanah Kelahiran ini.”Masak dikampung kelahiran Bupati Kerinci, mereka berani menampakkan mutu pekerjaan jelek.
“Kita takut jika banjir semua saluran irigasi ini akan ambruk dan hunian warga sekitar akan lebih parah,”ujar beberapa warga sekitar.(Dfi/Red).