Siasatinfo.co.id – Tradisi aneh di sebuah Desa Pernikahan Sedarah Saudara Kandung, sangat bertentangan dengan norma sosial dan agama.
Parahnya, mempelai wanita tidur satu ranjang dengan 5 orang saudara kandung secara bergiliran melayani seks kelima suaminya. Lahir Bayi pertama eh malah bingung siapa bapaknya.
Tradisi langka sebuah Desa berkepanjangan, dialami wanita bernama Rajo Verma (28) tinggal di sebuah desa terpencil dan miskin di dekat kota Dehradun, negara bagian Uttarakhand, India.
“Saya mendapatkan lebih banyak perhatian, dan cinta daripada kenbanyakan wanita lain di dunia,” kata Rajo membagikan kisahnya dengan bangga.
Tidak ada yang spesial darinya, kecuali kisahnya menikah dengan 5 suami secara bersamaan dan mereka semua adalah saudara kandung.
Wanita ini, ketika dia pertama kali melahirkan bayinya tidak tahu sama sekali siapa ayah dari bayinya.
Melansir Eva.vn pada Kamis (5/3/20), ketika seorang wanita menikahi pria tertentu, dia juga harus menikahi saudara laki-laki sebagai suaminya.
“Awalnya saya agak canggung, tapi sekarang saya sudah biasa, saya menganggap saudara suami saya tak lebih dari suami saya,” kata Rajo pada The Sun.
Pada 2009, Rajo menikah dengan suami pertamanya, Guddu, dalam pernikahan Hindu menurut adat setempat.
Namun Rajo juga harus menikahi empat saudara Guddu, mereka adalah Baiju (32), Sant Ram (28), Gopal (26) dan Dinesh (19).
Meskipun harus berbagi istri dengan saudaranya, Guddu tidak cemburu, dan mengatakan kisah rumah tangganya.
“Kami semua berhubungan intim dengannya, tetapi saya tidak merasa cemburu karena kami adalah keluarga bahagia,” katanya.
Rajo mengatakan sepenuhnya dia menerima 5 suaminya karena sebelum itu, ibunya juga menikahi 3 pria yang semuanya juga bersaudara.
Mereka bergiliran berhubungan intim satu sama lain setiap malam dalam satu tempat tidur.
Semua orang di rumah itu tidur dalam satu selimut terbentang di lantai.
Pada masa lalu tradisi poligami sangat luas di India, kemudian seiring perkembangan masyarakat, tradisi ini mulai terkikis.
Namun, tradisi ini masih muncul di beberapa daerah terpencil, etnis minoritas, atau desa miskin.
Seorang wanita biasanya mengambil lebih dari satu suami, dan pria yang dominan di mayarakat.
Dia juga akan menikahi saudara laki-lakinya untuk menjaga tanah keluarga, supaya tidak terbagi ke siapapun.
Para Antropolog percaya bahwa kebiasaan ini berasal dari epos Mahabharatha di India Sansekerta yang terkenal.
Di dalamnya ada Putri Draupadi, putri Raja Pancha yang menikah pada saat yang sama dengan 5 saudara kandung, untuk melestarikan tanah keluarganya.
Saat ini komunitas masyarakat yang melakukan poliandri masih banyak ditemukan di daerah dekat Himalaya atau beberapa bagian di pegunungan Tibet.
Bagi mereka poliandri tidak hanya membantu melestarikan tanah, tetapi solusi bagi pria yang kesulitan menemukan istri.
Saat bayinya lahir mereka tidak bisa mengetahui siapa ayahnya, hampir tidak ada tes DNA untuk menentukan hubungan darah.
Namun, beberapa tahun terakhir bebera orang mulai melakukan tes DNA untuk menyelesaikan perselisihan dan warisan.(Red).
Editor: Jamris
Sumber: Intisari