Terkait Bongkar Makam Orang Belanda di PTPN VI Kayu Aro, Adi Purnomo Kibuli Media

0

Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci – Terkait soal pembongkaran makam orang Belanda bernama HANN IDNLA/ GEKA IKMAN yang dikubur pada 19 Januari 1956 atau 65 tahun silam, viral karena dibongkar 5 orang pria termasuk Adi Purnomo oknum anggota DPRD Kerinci. Ironisnya, ia malah kibuli awak media dengan dalih kaki pesilat kejeblos dalam makam menembus beton al’a Belanda.

Kuburan orang – orang Belanda tepatnya berlokasi dibelakang Rumah Sakit dan tergolong angker nomor 7 dunia milik Perusahaan Perkebunan Teh yakni, di PTP Nusantara VI Kayu Aro, Kabupaten Kerinci Jambi, sempat viral diberitakan media ini.

Saking hebohnya, tak tanggung – tanggung, berita ini dibagikan ribuan dan like fulouwers serta dilihat jutaan pembaca terhadap upload pemberitaan langka dan menarik untuk dikupas.

Peristiwa pembongkaran kuburan orang Belanda oleh 5 orang pria mulai terkuak, lantaran pelaku 5 orang pria melibatkan satu oknum anggota DPRD Kabupaten Kerinci Adi Purnomo.

Pak Apeng PTPN VI Kayu Aro Saat Dilokasi Menunjukkan Bukti Batu Pasangan Samping Makam Jebol Oleh Linggis. Harian Online Siasatinfo.co.id

Pantauan Siasatinfo.co.id langsung dilokasi makam Belanda, Minggu (18/7/21) sekitar pukul 11:00 WIB, bersama Pak Apeng PTPN VI, membuktikan bahwa beton dengan kekuatan ala belanda sangat berat diangkat dan tak bisa dijebol walau dengan hentakan kaki 10 orang.

Selain menarik perhatian warga Alam Sakti Kerinci dan publik Jambi, pembongkaran kuburan Belanda oleh 5 orang cepat viral dan hangat diperbincangkan publik. Karena kuburan orang – orang asing pengelola Pabrik Teh Kayu Aro ini termasuk monumen termasuk cagar budaya daerah bukan untuk dibongkar tanpa sepengetahuan pihak PTPN VI Kayuaro.

Terpantau dalam sebuah foto dan rekaman video oleh ibu Fitri dan Saprita dua orang petugas klinik PTPN VI, kejadian pembongkaran kuburan ini pada hari Kamis (8/7/21) sekitar pukul 16:30 WIB sore oleh 5 orang pria.

Lebih menarik lagi, lantaran disinyalir melibatkan oknum anggota DPRD Kerinci dengan mobil dinas operasional Komisi bernomor Polisi BH 1274 DZ yang sering dibawa Adi Purnomo anggota Dewan Kerinci.

Setelah viral diberitakan, Adi Purnomo pun kebakaran jenggot dan mengelabui dengan modus. Ia mengakui pada keterangan tertulis di berbagai media yang mengutip dari Siasatinfo.co.id menyebutkan, bahwa pada hari Kamis kejadian pembongkaran kuburan ada survey.

Selain kibuli media, Adi Purnomo berdalih lebih lucu lagi bahwa dia bersama anggota perguruan pencak silat melakukan survey lokasi angker dan pemakaman untuk direkomendasikan sebagai pengambilan sabuk kenaikan tingkat.

“Waktu itu berempat orang melakukan survey lokasi makam itu. Karena ada 4 orang terinjak beton itu, lalu jeblos ke dalam, karena sudah lama retak terinjak, amblas,” kata Adi Purnomo dikutip dari pemberitaan.

Aneh lagi, beton sekuat baja bisa jebol terinjak kaki anggotanya dengan bobot ringan. Padahal, sisi samping tutup makam dengan batu pasangan ambruk dan hancur seperti sengaja dijebol dengan menggunakan linggis besi.

Parah lagi, Adi Purnomo malah tak sungkan – sungkan berkata kasar dengan modus kelabui awak media. ” jika itu pemakaman belanda perlu di Musnahkan, jangan hanya jadi monumen penjajahan nenek moyang kita.

“Lagian pemakaman Belanda, bila perlu kita musnahkan, hanya jadi monumen penjajahan nenek moyang kita… yang wajib kita hargai dan di urus itu pemakaman pahlawan seperti depati parbo,” kata Adi berkilah.

Sementara menurut kepala pengamanan PTP Nusantara VI Kayu Aro, Husneri lazim disebut pak Apeng mengatakan, siapa pun yang masuk ke wilayah HGU PTP Nusantara untuk kepentingan apa pun ya mesti lapor.

“Kita tidak tau siapa pun dia itu. Mau anggota Dewan kek atau tidak, kalau masuk wilayah lingkungan hak PTP harus lapor petugas.

Apa lagi mereka ini sudah beraninya bongkar kuburan orang belanda yang sudah menjadi monumen makam dilingkungan ini.

“Mana ada dia berkilah tidak membongkar kuburan itu. Ini liat batu pasangan samping sampai runtuh dan berserakan. Dia kira enteng angkat tutup kuburan ini. Apalagi alasan kejeblos, itu bohong saja,”ujar pak apeng.

Dikatakan Pak Apeng, mereka berlima menurut saksi mata membawa alat mesin berupa ditektor dan nampak kabel panjang.

“Mereka ke dalam makam membawa alat mesin dengan kabel panjang. Cuma kata ibu Fitri apa yang disedot mereka dari dalam makam tidak jelas,”ujar Husneri kepada siasatinfo.co.id. (Ncoe/Red)