Siasatinfo.co.id Berita Muaro Jambi – Terkait soal tapal batas Jambi – Sumsel di Desa Ladang Panjang, Tokoh masyarakat Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi meminta kepada Bupati Muaro Jambi agar ikut andil dalam penyelesaian masalah sengketa tapal batas wilayah Jambi-Sumsel.
Permasalahan tapal batas wilayah Jambi-Sumsel yang terletak di Desa Ladang Panjang, Sungai Gelam tersebut membuat perekonomian masyarakat setempat tidak ada kemajuan.
Maka dari itu, telah seharusnya seorang Bupati yang memiliki wilayah tersebut untuk memikirkan nasib masyarakatnya khususnya yang ada di Sungai Gelam.
“Seharusnya Pemkab Muaro jambi jangan tinggal diam saja, bukan hanya duduk manis. Sedangkan kami warga sini menderita, infrastruktur jalan dan fasilitas umum lainnya tak ada satupun dibangun disini,” ungkap Sodikun tokoh masyarakat Ladang Panjang seperti dilansir pemayung.com.
Seharusnya kata dia, Bupati Masnah Busro selaku pemimpin Muaro Jambi membantu perjuangan masyarakat dalam mempertahankan daerah Jambi dari Provinsi Sumsel.
“Harusnya Bupati berinisiatif membantu kami yakni dengan melakukan koordinasi ke Pemprov Jambi. Ini apa, tidak mau sama sekali memperjuangkan hak masyarakat. Mundur saja jadi Bupati,” tegasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Ikatan Mahasiswa Sungai Gelam (IMSG) Muhammad Muchlisin Yusuf.
Dirinya telah menyurati Gubernur Jambi untuk segera mungkin menuntaskan masalah sengketa tapal batas wilayah Jambi-Sumsel. Karena, permasalahan ini adalah masalah serius menyangkut nasib masyarakat banyak.
“Kami telah menyurati Gubernur Jambi Fachrori Umar, dan saya harapkan agar sang Gubernur mendengar keluhan kami masyarakat Sungai Gelam,” ungkap Muchlisin.
Selain itu, dirinya juga meminta kepada Pemkab Muaro Jambi harus bersikap tegas. Bukan hanya melihat dan mendengar keluhan masyarakat nya saja.
“Sesuai permintaan Pemprov, harusnya Pemkab Muaro Jambi juga ikut andil dalam masalah ini. Jangan dekat pilkada baru datang meminta suara,” kata dia.
Sementara Kepala Desa Ladang Panjang, Amdi mengatakan bahwa dirinya telah lelah dengan janji janji yang di berikan oleh baik Pemprov Jambi maupun Pemkab Muaro Jambi.
“Kami sudah capek sekali, dari dulu sampe sekarang cuma janji janji saja. Tapi hingga saat ini belum juga selesai masalah sengketa tapal batas wilayah Jambi-Sumsel tersebut,” ucap Amdi.
Saat dikonfirmasi, Kepala Biro Pemerintahan Provinsi Jambi Rahmat Hidayat menyebutkan bahwa hingga saat ini pihaknya (Pemprov) belum menerima laporan dari Pemkab Muaro Jambi.
“Kami belum menerima surat dari Pemkab Muaro Jambi terkait masalah tapal batas wilayah Jambi-Sumsel ini,” tuturnya.
Sementara, Anggota DPRD Muaro Jambi, Ali Mustika mengatakan bahwa pihaknya (Legislatif) telah melakukan koordinasi kepada pihak Eksekutif.
“Kalo kami dari dewan sudah lakukan beberapa kali kordinasi dengan eksekutif khususnya bagian tapal batas, dengan kabupaten tetangga juga sudah. Kuncinya sekarang di Bupati dan Gubernur. Tapi saya belum lihat aksi cepat dan nyata dari mereka berdua,” ungkap Ali Mustika, Selasa (25/08/2020). (hr/red).