Siasatinfo.co.id, Berita Merangin – Sejumlah Mahasiswa yang tergabung dalam Persatuan Mahasiwa Tabir (PMT) menggelar Demo di Kantor Kantor Bupati Merangin dan Kantor DPRD Merangin pada Senin (28/6/21) kemarin.
Terpantau Aksi dimulai dari lampu merah Taman Layak Anak, hingga berlanjut menuju Kantor Bupati dan berakhir di Kantor DPRD Merangin.
Gabungan Mahasiswa Se-Kecamatan Tabir itu turun gunung demi memperjuangkan nasib Masyarakat Desa Koto Rayo Tabir yang terlihat terkatung-katung tanpa ada keputusan yang jelas dari Instansi terkait di Lingkup Pemkab Merangin.
Sulitnya meraih tiket kerja sebagai buruh bongkar muat di PT KPAL menimbulkan isu tak sedap terhadap Pemerintah Daerah.
Santer isu tak sedap itu dikarenakan sinyal lemah akibat tumpulnya peran penting Pemerintah Daerah di Instansi terkait.
Hal ini disebabkan tidak lagi memiliki kekuatan dalam memberikan Solusi pembelaan maupun dukungan untuk memperjuangkan nasib dan kesejahteraan Rakyat.
Pemerintah Daerah dinilai tak mampu berbuat apa-apa untuk nasib para Buruh, mereka malah memilih bungkam ke Perusahaan seperti Ayam Takut Induknya.
Ketidak berdayaan menjembatani Warga Koto Rayo dan buruh untuk mendapatkan pekerjaan di Perusahaan tersebut, sehingga melahirkan dugaan anggapan miring,
“Sepertinya harga diri Instansi terkait di Pemkab Merangin diduga telah tergadai ke pihak Perusahaan Penggilingan Buah sawit tersebut.
“kita lihat saja nanti apabila Pemerintah Daerah tak berkuasa memberikan lapangan kerja kepada Masyarakat sekitar dan Para Buruh di PT.KPAL itu sudah menandai, bahwa dugaan harga diri Pemerintah Kabupaten Merangin telah tergadai.
“Bak main bola” lempar sana lempar sini Audensi sana Audensi sini, bahkan hampir semua lini telah mereka tempuh degan harapan adanya rasa keibaan Pemerintah Daerah atas nasib mereka meski dengan berbagai upaya namun tetap saja uapaya mereka gagal.
Tumpuan aduan ke Pemerintah Daerah juga tidak memberikan hasil yang signifikan.
Sehingga keberpihakan Pemerintah Daerah terhadap nasib para Buruh tidak menampaki jejak keseriusnya, kata pepatah Jambi, ” Jauh Panggang dari Api”.
Menanggapi perihal tersebut melalui berbagai proses Mahasiswa dan Mahasiswi yang tergabung dalam Persatuan Mahasiwa Tabir, merasa terpanggil dan kecewa terhadap perintah.
Sehingga turun gunung untuk menyampaikan pernyataan sikap kepada Pemerintah dan DPRD Merangin untuk mencabut izin PT. KPAL (Kurnia Palma Agung Lestari) yang mengolah buah Kelapa Sawit di Desa Koto Rayo Kecamatan Tabir Kabupaten Merangin.
Pantauan Media Siasatinfo.co.id Mahasiswa meminta agar DPRD Merangin segera menuntaskan permasalahan yang ada di Desa Koto Rayo tersebut karena ini sudah di anggap merugikan Masyarakat.
Awalnya mereka berharap pihak PT.KPAl dapat bekerjasama dengan baik,
Namun sayangnya fakta berkata lain, dugaan lain muncul akibat dalam seleksi perekrutan Karyawan pihak Perusahaan dinilai kurang transparan. Sehingga Lebih banyak mempekerjakan orang luar daripada Warga Desa Koto Rayo tempat domisili berdirinya Perusahaan Penggilingan Buah Kelapa Sawit tersebut.
“Kami atas nama Mahasiswa Tabir mengaku kecewa dengan sikap anggota dewan yang terlalu mengenterfensi, maka kami lebih baik keluar dari ruangan, kami tidak akan berhenti disini, kami akan tetap melakukan aksi yang lebih besar lagi” ungkap Ikram selaku Korlap aksi.
Perginya Mahasiswa dari Gedung dewan, Ketua DPRD sebut hal itu hanya miskomunikasi saja.
“Kami bersama Pemerintah Kabupaten Merangin akan serius menjembatani tuntutan Persatuan Mahasiswa Tabir terkait Buruh Bongkar Muat dengan PT. Kurnia Palma Agung Lestari,” kata Ketua DPRD Merangin H. Herman Efendi”.(Bayhakie)