Siasatinfo.co.id, Tanjab Timur – Kelvin Cahya Ramadhan, bocah berusia 5 tahun warga Desa Rawasari Kecamatan Berbak Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi, tewas tenggelam saat tengah bermain dengan sepupunya Teddy 4 tahun dipinggir parit primer, Rabu ( 1/5/2019 ).
Paman korban “Sutisna”, saat dikonfirmasi awak media mengatakan, bahwa ia kurang tahu pasti tentang kejadian keponakannya Kelvin Cahya Ramadhan ( korban.red ). Sutisna diberitahukan oleh teman dan adik iparnya, bahwa keponakannya tenggelam di air parit primer sedang bermain-main bersama dengan sepupunya bernama Teddy ( 4 ) didekat parit primer yang yang berlokasi di RT. 04.
” Saya kurang tahu pasti kejadiannya seperti apa,yang saya tahu keponakan saya sudah dibawa ke Puskesmas Rantau Rasau dan nyawanya sudah tidak tertolong lagi, “ungkap Sutisna”.
Menurut keterangan Perawat Puskesmas Rantau Rasau “Irlan” mengatakan, Orang tua Korban baru tahu dan sadar bahwa anaknya ini hilang, makanya di cari – cari, dari tempat kejadian ditemukan sekitar berjarak 6 meter dan ditemukan sekitar 15 menit kemudian.
“Pada waktu pencarian sekitar jam 10.20 Wib pihak keluarga meminta harus dibawa ke kesini dengan Bidan Desa, lalu sampai di Puskesmas Rantau Rasau ini sekitar jam 11.04 Wib dan segera di berikan bantuan hidup dasar selama 5 siklus 3 kali dan tidak ada perubahan, setelah itu diperiksa dengan Dokter memang sudah ada tanda – tanda bahwa Korban sudah meninggal, pihak Dokter pun selalu berusaha mengeluarkan semua air di dalam tubuhnya dan ternyata sudah terlambat, “terangnya”.
Sementara itu, keterangan Kades Rawasari Kecamatan Berbak Kabupaten Tanjung Jabung Timur “Abdul Rokib” saat dikonfirmasi awak media menuturkan, membenarkan adanya peristiwa kejadian tersebut. Abdul Rokib mengatakan pada waktu itu dirinya sedang berada di rumah, tiba – tiba ada kabar katanya ada anak kecil tenggelam di parit primer, lantas Abdul Rokib bertanya di mana lokasi tempatnya.
terus beranjak langsung menuju ke tempat lokasi kejadian di parit primer di RT. 04.
” ya, sesampai saya dilokasi, rupanya sudah ditangani dan mendapat pertolongan dari Bidan Desa yang ada ditempat,tapi belum menampakkan hasil. Orang tua korban meminta agar dirujuk ke Puskesmas Rantau Rasau, dengan segera korban dinaikan kedalam ketek ( Pompong ) sama warga menuju Puding, sesampainya di Puding langsung dibawa menggunakan kendaraan roda dua menuju Puskesmas Rantau Rasau karena keterbatasan waktu, “kata Kades
Lanjut Kades, waktu kejadian kira-kira jam 10.20 Wib, disamping itu korban juga kerap ikut ibu kandungnya “Rosita” yang sehari – harinya bekerja mengisi tanah ke polybag untuk tanaman bibit jelutung.
Seperti biasanya korban kembali ikut ibu kandungnya untuk mengisi tanah ke polybag. Sesampainya dilokasi kerja, korban pun bermain dengan sepupunya bernama Teddy ( 4 ) di dekat parit primer yang tidak jauh dilokasi tempat ibu korban bekerja.
Saat tengah bermain, entah apa penyebabnya korban terpeleset dan jatuh ke dalam parit primer. Karena korban tidak kunjung muncul kepermukaan, sepupu korban Teddy ( 4 ) pun akhirnya memberitahu kepada ibu korban bahwa anaknya jatuh ke dalam parit primer. Sontak saja ibu korban terkejut dan berlari ke arah parit primer sambari menjerit meminta pertolongan.
Beberapa warga yang kebetulan tengah berada dilokasi, akhirnya menolong ibu korban untuk mencari korban yang tenggelam di parit primer. Selang 15 menit kemudian korban berhasil ditemukan didalam dasar air, namun saat itu korban tidak lagi bernafas. Untuk memastikan kondisi korban, akhirnya orang tua korban membawanya ke Bidan Desa yang ditangani oleh Bidan yang ada di tempat memberikan pertolongan pertama dan tidak membuahkan hasil.
Kades berharap dan menghimbau, untuk masyarakat ataupun bagi orang tua yang mempunyai anak kecil, agar lebih berhati-hati dan mengantisipasi agar anaknya dilarang bermain di air atau di parit primer yang ada. (Faradise)