Batanghari Siasatinfo.co.id – Realisasi penggunaan Bantuan Operasional Sekolah(BOS) SDN 13/1 Muara Bulian Kabupaten Batanghari, Jambi tahun 2020 tuai sorotan.
Perlakuan mereka berdua sudah menjadi buah bibir, disinyalir ada Kongkalikong antara Kepsek Dwiyanti Marlina dan Operator sekolah, yaitu Taufik.
Dugaan tersebut terkuak saat beberapa awak media dan LSM Batanghari melakukan Konfirmasi di sekolah yang bersangkutan, Kamis (04/02/2021).
Kepsek dan operator dengan suara tegang nyaris marah saat dilontarkan beberapa pertanyaan di sekitaran realisasi BOS dan Rancangan Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) yang semestinya terpajang di papan pengumuman Informasi.
Dengan nada tegang bercampur cemas, Kepsek Dwiyanti Marlina membuat pertanyaan balik kepada awak media dan LSM.
“Siapa yang menyampaikan itu dan RKAS ada pada operator” ujar Dwiyanti Marlina dengan nada keras.
Namun, Taufik selaku operator sekolah, tidak dapat menunjukkan keberadaan RKAS BOS 2020 dan dengan nada Berang mengatakan, “Tidak ada hak kamu untuk mengetahui Keberadaan RKAS dan hanya inspektorat yang boleh tau” pungkas sang operator dengan mata memerah.
Informasi yang berhasil dihimpun siasatinfo.co.id, Bendahara BOS sekolah SDN 13/1 Muara Bulian tidak memegang keuangan BOS karena semua keuangan BOS senilai lebih dari Rp 500 juta.
Kuat dugaan pengelolaan BOS hanya dilakukan oleh Kepsek Dwiyanti Marlina dan operator sekolah.
Selain Kepsek, Taufik selaku operator sekolah setempat malah beraninya tidak melibatkan manjemen BOS yang ada.(Herlas)