Siasatinfo.co.id, Gorontalo – Lagi, tindakan kebrutalan premanisme melakukan pengeroyokan terhadap korban salah satu anggota prajurit TNI, korban dikeroyok 12 preman hingga sekarat. Ironisnya, saat korban terkapar tak berdaya malah pelaku menghantamkan batu besar ke kepala korban.
Tindak kekerasan ini menimpa prajurit militer Tentara Nasional Indonesia (TNI) dimalam hari yakni dari anggota Batalyon Infanteri Raider 715/Motuliato.
Melansir dari informasi yang dihimpun VIVA Militer, Rabu 3 Januari 2021, prajurit TNI yang sekarat dihajar preman itu bernama Prajurit Satu Miftahul Ikhsan Rambe.
Prajurit Yonif Raider 715/Matuliato, Komando Brigade Infanteri 22/Ota Manasa, Kodam Merdeka itu dikeroyok secara sadis dan membabi buta di depan tempat hiburan malam, Queen Tirta Club, Kota Gorontalo.
Peristiwanya berawal dari cek cok mulut antara Pratu Miftahul dengan salah satu preman, diketahui bernama Rinto Sabua.
Korban sempat mengungkap identitasnya sebagai prajurit TNI, tapi pelaku tak menggubris malah menantang akan menghabisi semua TNI yang berurusan dengan mereka.
Lalu, tiba-tiba saja 11 preman lainnya yang satu kelompok dengan Rinto menyerang Pratu Miftahul. Korban diperlakukan tak manusiawi. Dari rekaman CCTV di lokasi, korban dipukuli, ditendang dan diseret oleh para pelaku secara brutal.
Bahkan, dalam kondisi terkapar di tanah, pelaku menghantamkan batu besar ke kepala korban hingga korban sekarat. Dalam kondisi itu pelaku pergi meninggalkan korban tanpa ada seorang pun yang menolong.
Namun, penganiayaan belum tuntas. Saat akan meninggalkan lokasi, pelaku yang menumpangi dua mobil, kembali menghajar korban. Jadi ketika mobil mereka keluar area parkir, mobil kembali berhenti di dekat korban.
Saat itu korban baru saja berdiri. Bagai jagoan, 12 preman turun dari mobil dan kembali menganiaya korban. sampai terkapar di tanah dan kemudian mereka cabut dari lokasi dengan dua mobil beriring.
Korban saat ini sudah berada di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Aloei Saboe. Sedangkan, pelaku sejauh ini baru 5 orang yang telah diringkus petugas kepolisian.
Hingga saat ini, sebanyak 7 orang pelaku premanisme yang tersisa masih dalam kejaran pihak aparat penegak hukum.(Ynr/Red Sst)
Sumber : VIVA.co.id