Buntut Nikah Lari Mahasiswi UNP Padang, Dukun Candra Babak Belur Dikeroyok Keluarga Sang Isteri

0
Sang Dukun Candra Pembawa Kabur Mahasiswi UNP Babak Belur Dihajar Keluarga Si Wanita. Media Siasatinfo.co.id

Siasatinfo.co.id, Berita Pessel – Naas, peristiwa pengeroyokan pihak keluarga Vani Ramadani (22) Mahasiswi UNP terhadap Sang Dukun Candra hingga babak belur, dini hari tadi (24/7/21) sekitar pukul 01:30 WIB, ini buntut dari nikah lari kedua pasangan yang diakui karena suka sama suka.

Sebab, Candra pria yang disebut – sebut dan viral diberitakan sang dukun pembawa kabur Mahasiswi UNP (Universitas Negeri Padang) sedang KKN itu, babak belur dihajar oleh keluarga wanita yang kini telah dinikahinya itu.

Peristiwa penganiayaan yang dilakukan bersama-sama terhadap Chandra terjadi dini hari tadi Sabtu ( 24 Juli 2021), sekitar pukul 01.30 wib, tepatnya di rumah orang tua mahasiswi Veni di Padang Rubiah Nagari Kambang Barat, Kecamatan Lengayang Kabupaten Pessel, Sumbar.

Lokasi Peristiwa Pengeroyokan Dukun Candra Si Pembawa Kabur Mahasiswi UNP Vena di Padang Rubiah Nagari Kambang Barat Kecamatan Lengayang Kabupaten Pessel.

Informasi diperoleh siasatinfo.co.id, peristiwa pengeroyokan dipicu rasa emosi pihak keluarga terhadap Candra yang membawa kabur anak gadis mereka masih berstatus kuliah di UNP Padang ketika sedang KKN.

Diketahui sebelum kejadian, pagi dini hari tadi Chandra bermaksud mengantarkan Veni ke rumah orang tuanya di Padang Rubia Nagari Kambang Barat.

Namun begitu Chandra sampai di rumah istrinya itu, Si ayah Mahasiswi itu langsung mendaratkan pukulan ke kepala korban dan menendang dada korban.

Tak hanya sampai disitu saja, lalu kemudian datang lagi pelaku F memukul kepala korban dengan sepotong besi 2 kali.

Korban Candra jatuh terduduk tanpa daya itu masih dihajar dengan sepotong kayu oleh pelaku pria berinisial P sebanyak 3 kali di bagian kepala belakang.

Sadisnya lagi, sebelum kedua kaki korban Candra diikat pakai tali plastik, pelaku pengeroyokan berinisial F, kembali memukul kepala bagian atas korban sebanyak 2 kali.

Kemudian, korban yang sudah tak berdaya itu kemudian di seret ke pinggir jalan disertai dengan beberapa kali menginjak – injak tubuh korban.

Kejadian ini lalu diketahui pihak Polsek Lengayang. Sekitar pukul 01.45 wib, Kapolsek Lengayang Iptu Beny Hari Muryanto SH, beserta KA SPK dan anggota Bripka Lois Oktama datang ke lokasi penganiayaan tersebut.

Korban dari penganiayaan secara bersama sama dari pihak keluarga Vani Ramadani masih dapat pertolongan dari petugas Polsek setempat dan langsung dilarikan ke puskesmas Kambang untuk mendapatkan  pertolongan medis.

Akibat Penganiayaan tersebut  korban mengalami, luka memar bagian tubuh, luka robek di bagian kepala belakang, mendapat 13 jahitan.

Tidak hanya kepala korban, pergelangan tangan kiri dan pergelangan tangan kanan luka memar akibat benda tumpul. Mata sebelah kiri dan sebelah kanan luka memar akibat benda tumpul.

Hidung korban mengeluarkan darah dan bibir bagian bawah luka memar akibat benda tumpul.

Peristiwa penganiayaan ini pun dibenarkan Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto.

Dugaan sementara, kejadian ini dipicu dari hebohnya unggahan sang mahasiswi lewat video Tiktok mengklarifikasi bahwa dirinya bukan dilarikan oleh sang dukun. Tapi mereka pergi berdasarkan suka sama suka.

Sang mahasiswi juga mengaku telah melangsungkan  pernikahan bersama kekasih itu.

Sang mahasiswi juga mengunggah video kemesraannya pada aplikasi tiktok, bersama suaminya.

Dikatakan Kabid Humas Polda Sumbar, motif penganiayaan itu diduga karena tak terima anaknya  dilarikan dan dinikahi oleh korban.

Ketiga pelaku J, F dan P melampiaskan rasa marahnya dengan melakukan penganiayaan terhadap korban.

Agar korban Candra terhindar dari amukan keluarga si wanita lagi, sementara korban Candra diamankan di Polres Pesisir Selatan.(Ft/Red)