Buntut DPT Ganda, Pilkades Belui Tinggi Dituntut Ulang

0

Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci – Mencuat kisruh dugaan kecurangan daftar pemilih tetap (DPT) ganda pada Pilkades Desa Belui Tinggi, Selasa (6/4/21), Kecamatan Depati Tujuh, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, berbuntut panjang.

Sebab, perlakuan sepihak dari Panitia Pilkades Belui Tinggi sangat merugikan 3 kandidat calon dan hanya menguntungkan kandidat Cakdes Nomor urut 3 atas nama Jon Heri.

Berhasil diperoleh keterangan dari salah satu kandidat Cakades Nomor urut 01, Budi Hermawan kepada Siasatinfo.co.id, menyebutkan bahwa kecurangan panitia dan perangkat Desa untuk segera diusut.

“Sebanyak 7 orang terdata sebagai pemilih ganda merupakan kecurangan yang merusak demokrasi Pilkades Belui Tinggi.

“bukan hanya itu, tapi DPT tanpa ada pleno dengan pihak kandidat dan anggota panitia Pilkades,”ujar Budi.

Deketahui jumlah DPT resmi Desa Belui Tinggi 487, tidak termasuk yang pakai KTP dan surat keterangan berdomisili.

Berikut Nama Pemilih Ganda, (1). Musdianto nomor dalam DPT 278, sedang nomor urut di Desa Belui Tinggi 415. (2). Haji Janan Thaib DPT Belui Tinggi nomor DPT 15, sedangkan Desa Belui 157. (3). Hj Sumarni nomor urut DPT Belui tinggi 16, Desa Belui 158. (4). Bastari nomor urut di Belui 49 dan memilih di Belui Tinggi memakai KTP. (5). Hengki no urut di Belui Tinggi 412 sedangkan di Pahlawan Belui 190. (6). Antoni belui Tinggi 411 untuk Pahlawan Belui 191. (7). Mismarni Belui Tinggi 413, Pahlawan Belui 192. (8). Celvi Indres di Belui 417, Pendung Mudik nomor 63 ( Adik Ketua Panitia) Nik berbeda berarti memilki 2 KTP. (9). Rawan, 2 tahun pindah penduduk di Desa Koto Lolo.

Sedangkan 6 orang pemilih yakni, Ahkiyar 2. Idarwati 3.Trizalmi. 4.Sildomi 5. Sulmi Erial, 6. Mardiana, merupakan pemilih yang menggunakan Surat keterangan domisili dan KTP, yang diminta panitia saat 2 hingga 6 hari jelang pilkades.

Modus kecurangan Panitia Pilkades selain soal DPT ganda, Deki Saputra selaku ketua Panitia Pilkades secara sepihak menetapkan uang daftar Rp 8 juta per orang cakades tanpa berdiskusi.

“Ya semstinya mereka berdiskusi dengan pihak kami kandidat calon untuk membayar uang.

“Ini malah secara diam – diam mintak uang Rp.8 juta kepada kami,”ujar Budi dengan nada kesal.

Selain ada dugaan kongkalingkong pihak panitia dengan kandidat nomor 3, BPD serta perangkat Desa Belui Tinggi sepertinya tidak memiliki idtikat baik tentang jalannya demokrasi yang jurdil.

Seperti kampanye jelang pemilihan, Ketua BPD nampak jelas berpihak pada calon nomor urut 3. Bahkan di malam kampanye kandindat calon nomor 3 memanggil para timses sampai jam 3 pagi, beliau malah hadir dalam rapat tersebut.

Selain Ketua BPD Ruhisdi, anggota BPD Deslinar ikut mengkampanyekan nomor urut 3. parah lagi, Panitia dan perangkat desa atas nama Doni Efendi ikut berkampanye semalam sebelum hari pemilihan karena orang tuanya timses nomor Cakades nomor 3.

“Jika hal ini tidak diselesaikan oleh Camat, tim 01 dan 02 akan gelar demo ke kantor camat depati tujuh,”ujar Budi Hermawan.

Hingga berita ini dipublish siasatinfo.co.id, pihak Panitia Pilkades Belui Tinggi belum dapat diperoleh keterangannya. (Ncoe).