Siasatinfo.co.id Berita Kerinci – Parah! Lagi – lagi harga gas elpiji 3 kilogram subsidi pemerintah melejit lampaui harga HET. Perlakuan ini sepertinya sangat nyaman dan aman untuk ajang perkaya diri agen resmi di pangkalan.
Tanpa rasa takut dengan aparat hukum dan dinas terkait di Kabupaten Kerinci, secara sepihak diperjual belikan sebesar Rp 30 ribu hingga 35 ribu per tabung oleh pelaku di pangkalan gas. Dan ini sangat melebihi harga HET sebesar Rp 19 ribu.
Kenaikan ini membuat warga Kerinci semakin menjerit. sebab, selain bulan suci Ramadhan, saat ini masih ditengah-tengah pandemi Covid-19.
Permainan harga modus cari keuntungan pemilik pangkalan perlu aparat hukum bertindak. Saat ini Warga Kabupaten Kerinci mengeluh harga Gas Elpiji 3 Kg, sebab harganya mencapai Rp. 35.000 di encer sepanjang warung dan pangkalan resmi.
Informasi yang dihimpun, harga sudah dinaikkan sejak dari pangkalan yakni Rp. 30.000, padahal harga eceran tertinggi (HET) adalah Rp. 20.000.-
Pangkalan juga menjual ke konsumen, pengecer dan warung-warung, sehingga harga menjadi naik mencapai Rp. 35.000.
“HET nya 19 ribu, dan batas akhir distribusi adalah pangkalan, warga beli di pangkalan harga Rp. 19.000 paling tinggi, jika lebih itu masalah,” ungkap sumber siasatinfo.co.id.
Kemudian kebanyakan yang terjadi adalah pangkalan menjual ke warung atau penjual lainnya dengan harga lebih dari Rp. 30.000, sampai ke masyarakat dengan dengan Rp. 35.000, bahkan sampai Rp 40.000,-per tabung dengan alasan gas langka.
“saya beli di pangkalan saja Rp. 30.000, dipangkalan. Kalau diwarung pengecer dari harga Rp.35.000, sampai Rp.40.000,”ungkap salah seorang warga merasa kemahalan.
Kejadian berulang – ulang kali dilakukan para agen resmi maupun pangkalan perlu ada penertiban dinas terkait. Dan Aparat Hukum untuk segera mungkin bertindak dan menangkap para pelaku yang sengaja menimbun gas elpiji. (Ncoe/ Sst).