Jambi, Tanjab Timur, Siasatinfo – Pembangunan Jalan Rabat Beton yang terletak di RT. 01 RW. 05 Kelurahan Nipah Panjang II Kecamatan Nipah Panjang Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi, mulai titik nol kegiatan pekerjaan dilokasi gerbang/gapura masuk Madrasah Aliyah Negeri 2 Tanjung Jabung Timur dengan nilai anggaran sebesar kurang lebih 60 juta berasal dari dana APBN.
Hasil pantauan awak Media, terlihat kegiatan Pekerjaan Rabat Beton yang tanpa dilengkapi papan merk informasi kegiatan tersebut, baru beberapa hari selesai dikerjakan sudah mengalami keretakan dibeberapa titik,
entah apa penyebabnya.
Dari informasi yang diperoleh, diduga rangkaian besi beton tidak diikat dengan kawat beton secara keseluruhan. Seperti hanya rangkaian besinya dijalin saja, selanjutnya langsung dilakukan pengecoran tanpa di ganjal.
Mungkinkah karena hal ini mengakibatkan baru sekitar satu hari setelah selesai dikerjakan jalan Rabat beton tersebut, sudah mengalami keretakan di beberapa titik.
Ketua lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) “Langkek” saat dikonfirmasi awak Media mengatakan, Pekerjaan Jalan Rabat Beton yang terletak di RT. 01 RW. 05 Kelurahan Nipah Panjang ll dengan ukuran volume Panjang 75.00 meter, Lebar 2.50 meter, Tebal 0.10 cm.
“Waktu pelaksanaan pekerjaan selama 5 hari (Kalender) dan untuk pengecoran hanya memakan waktu 1 hari kerja dengan jumlah pekerja sebanyak 14 pekerja.” Ungkapnya.
Dikatakannya pula, Pembangunan Jalan Rabat Beton ini dikerjakan sudah sesuai dengan RAB. Untuk rangkaian besi beton mengunakan besi 6 dan untuk pekerjaan balok sloof (Pembatas) mengunakan besi 8 untuk setiap 5 meter (Segmen).
Lanjut Langkek, keretakan Pekerjaan Jalan Rabat Beton itu mungkin diakibatkan karena kualitas pasir kurang bagus yang bercampur dengan lumpur.
“Itu mungkin pasirnya yang kurang bagus, dari pasir hasil nyelam, kalau mau lebih jelas silahkan tanya saja sama pak Lurah langsung.” Ucap Langkek.
Menanggapi hal ini, Lurah Nipah Panjang ll “Santoso Toyib” mengatakan, untuk Pekerjaan Jalan Rabat Beton tersebut, itu berasal dari dana Kelurahan yang diprogramkan oleh Presiden Jokowi, dengan besar anggaran sebanyak 60 juta. Kalau melihat hasil pekerjaan seperti itu, dirinya merasa sangat kecewa sekali, dan berjanji akan memperbaiki bagian yang rusak (Retak).
“Yang jelas, entah bagaimana caranya akan kami perbaiki. Yang penting tetap bagus. sebagai Lurah tentu saya malu, apalagi pekerjaan ini berada didekat rumah saya sendiri. Intinya akan kami perbaiki lagi”. Ujar Lurah saat dikonfirmasi dikediamannya (4/8/2019).
(W. Firdaus)