
Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci – Akibat banjir bandang yang menerjang batang air mukai akhir tahun 2019 lalu, pasangan tembok penahan sepanjang 25 meter menjadi roboh, namun bidang tanggap darurat di Dinas PUPR Kerinci tidak mau mengucurkan dana perbaikannya.
Pantauan Siasatinfo.co.id, langsung dilokasi robohnya tembok penahan sekitar 25 meter itu diperkirakan menghabiskan anggaran dana sekitar Rp.30 Juta.

Diketahui dari beberapa warga Desa Mukai Mudik, Kecamatan Siulak Mukai, Kabupaten Kerinci, banjir besar sekitar akhir tahun kemarin, merusak tembok penahan hingga mengakibatkan jebolnya pasangan beton.
“Memang benar saat itu banjir bandang cukup besar merusak dan merobohkan tembok penahan ini.
“Banjir sekitar akhir tahun 2019, menguap hingga sama datar dengan badan jalan. Cukup deras airnya, sehingga penggalian dasar aliran sungai penyebab terkikisnya pondasi.
“Wajar saja pondasi pasangan beton ini pun tak mampu menahan arus yang deras,”terang Doni bersama warga lainnya kepada Siasatinfo.co.id.
Sementara itu, untuk mengatasi agar tidak mengakibatkan longsor lebih parah bagi pemilik sawah yang masuk kedalam sungai, Bidang SDA PUPR Kerinci terpaksa menangani dan memperbaiki sendiri bersama pihak rekanan tanpa anggaran biaya dinas.
Tempat terpisah, Hadri, ST MT selaku Kabid SDA Dinas PUPR Kerinci ditemui siasatinfo.co.id, Selasa (27/10/2020) sekitar pukul 10:30 wib, mengatakan kalau anggaran perbaikan bisa dibantu dari dana pemeliharaan.
“Ya mestinya dana perbaikan ini dianggarkan dari pemeliharaan. Tapi karena masa tenggang pemeliharaan sudah habis jangka waktunya, tentu dengan swadana pihak perusahaan saja,”ungkap Kabid SDA.
Hal senada juga dikatakan Jon Hermizal pemilik CV Aye Sdap, karena masa pemiliharaan sudah habis masa tenggang waktunya, ya terpaksa dengan dana padamu negeri.
“Perbaikan pekerjaan tembok penahan yang jebol karena bencana alam banjir, ini mesti ditanggulangi bidang tanggap darurat bukan dengan swadana kita.
“Tapi mereka ditunggu – tunggu belum juga mau menanggapi usulan permohonan warga Desa Mukai Mudik, tentu kita dari rekanan mau tak mau turun memperbaikinya,”ujar Jon Direktur CV.Aye Sdap kepada Siasatinfo.co.id dilokasi kerja.
Ditambahkan Jon Hermizal, saat ini material batu pasangan menghabiskan 60 kubik, Pasir 30 kubik, dengan spesifikasi kerja, untuk tapak 1 meter kali 1 meter, tinggi pasangan 1,5 meter dengan lebar 1 meter, 40 permukaan, 10 cm bibir pasangan.
“Perbaikan ini, diperkirakan habiskan dana sekitar Rp.30 juta lah. Kita tidak ingin areal persawahan warga ambruk kedalam sungai, kalau ini tidak kita tindaklanjuti,” katanya.(Ncoe/Red).