Siasatinfo.co.id Berita Kerinci – Mencuat lagi, ada modus pemerasan di Operator Dapodik bidang Guru dan Tenaga Kependidikan ( GTK ), di Dinas Pendidikan Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi, diduga kuat dilakukan oleh Operator Edwar bersama rekannya Chandra.
Informasi diperoleh siasatinfo.co.id, untuk
memuluskan aksi dugaan Pungli yang berindikasi Pemerasan tersebut, modusnya validasi data untuk sertifikasi tidak lengkap yang bikin para oknum guru kelabakan.
Menurut sumber yang berhasil dihimpun, dana Sertifikasi 2019 lalu masuk ke rekening Guru masing- masing, setelah cair Guru tersebut diminta untuk menyetor sebanyak Rp 5 Juta setiap orang guru.
Parahnya, ada yang diminta menyetor 1 Bulan gaji per orang yang katanya untuk Operator Dapodik (Data Pokok Pendidikan) di Dinas Pendidikan kabupaten Kerinci yang bernama Edwar.
Aksi pungli berindikasi pemerasan memang benar adanya, jika dirinya tidak menyerahkan uang Rp 5 juta dan maupun sebulan gaji, maka guru tersebut akan dipersulit bahkan terancam tidak menerima tunjangan sertifikasi untuk selanjutnya.
“Setiap penerimaan Sertifikasi Guru ada saja pungutan yang di lakukan oleh pihak Dinas, Selama ini kami merasa takut untuk membuka masalah ini , karena kami terancam akan di persulit data menjadi tidak valid sehingga kami tidak bisa menerima tunjangan tersebut,” Ungkap sumber.
Walau santer mencuat soal dugaan Pungli yang berindikasi pemerasan dan meresahkan para guru terima sertifikasi itu, Kadis Murison tetap saja bungkam tanpa ada tindakan.
Hingga berita ini dipublish siasatinfo.co.id, Sabtu 15/02/2020), Kadis Murison belum dapat dihubungi.(wn/red).