Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci – Berdalih untuk bayar iuran uang ke pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Kerinci, modus oknum Kepala Sekolah, Jenevar,S.Pd, semakin leluasa menggerogoti uang gaji para Majelis Guru di SMP Negeri 1 Kerinci, Kecamatan Air Hangat Barat.
Bahkan pungutan uang liar tersebut terus aja berlanjut dengan modus menjual nama orang – orang Dinas Dikjar Kabupaten. Parah lagi, untuk biaya beli baju kostum per setiap Siswa setempat pun turut dimintai uang.
Informasi berhasil dihimpun siasatinfo.co.id, Selasa (22/6/2021) sekitar pukul 13:00 wib, menyebutkan bahwa tingkah laku Kepsek Jenevar sepertinya semakin semena – mena tanpa takut dengan hukum.
“Semenjak dia menjadi Kepsek SMP Negeri 1 Kerinci ini, dia selalu minta iuran uang kepada Majlis Guru untuk mencari siswa baru.
“padahal kepsek sebelumnya tidak pernah minta iuran kepada guru, bahkan siswa itu melimpah saat itu,”beber sumber siasatinfo.co.id.
Lanjut dikatakan sumber, semenjak dia menjadi kepsek sini, siswa pun berkurang. Apakah itu kepsek berprestasi.?
“seperti roster pembagian tugas tidak pernah dikasihkan kepada guru, padahal itu sangat dibutuhkan oleh guru untuk kenaikan pangkat.
“setiap guru yang naik pangkat itu sibuk mencari pembagian tugas ke sana kemari bahkan tidak di temukan,”ungkapnya.
Persoalan banyak pungutan yang tak masuk akal di sekolah tersebut mencuat dari beberapa sumber kepada media siasatinfo.co.id, sejak Rabu (16/6/21) yang menyebutkan, Kepsek Jenevar sering mengaku kalau dia sering dimintai iuran uang dari pihak Dinas Dikjar Pemkab Kerinci.
Selain pungutan terhadap siswa dengan modus baju seragam, rincian uang keluar Biaya Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 1 Kerinci kembali menuai sorotan dan layak dipersoal para Majelis Guru dan para Wali Murid.
“Perincian dari dana pengeluaran dana bos tidak ada realisasinya. Uang snack dan minuman Majelis Guru tidak ada dibayarkan.
“Dia selalu bilang, Saya banyak mengeluarkan uang untuk iyuran di dinas, Iuran apa itu?
“Coba tanya di dinas iuran apa yang sering diminta oleh dinas. Untuk penerimaan siswa baru dan pembelian kostum sudah ada di dana bos yang ratusan juta,”ungkap sumber siasatinfo.co.id.
Pungutan yang meresahkan wali murid di sekolah tersebut perlu diusut aparat. Selain aparat penegak hukum, Petinggi di Dinas Dikjar Kerinci kroscek kedalam tentang realisasi keuangan BOS yang kuat dugaan hanya untuk memperkaya diri oknum Kepsek.
“Dana transpor siswa dari dana bos itu tidak pernah diberikan kepada siswa yang tempat tinggalnya jauh dari sekolah.
Terhitung sudah 3 tahun sejak Jenevar menjadi Kepsek, transportasi Siswa perlu dipertanyakan. Siapa saja yang pernah mendapatkan dana itu.
“Ya, padahal dana bos itu ratusan juta dikemanaka,”kata sumber lagi.
Sementara Kepsek Jenevar, hingga berita ini dipublish belum dapat diperoleh keterangannya terkait soal dana iuran guru dan dana BOS, Kostum, Transportasi Siswa dan uang minum serta snack para guru di SMPN 1 Kerinci.(Ncoe/Sst)