Siasatinfo.co.id, Keluarga – Banyak diantara pasangan usai pernikahan dan melahirkan anak mengalami keretakan rumah tangga lantaran perselingkuhan.
Memang kata-kata “Selingkuh” merupakan salah satu hal yang paling tidak disukai banyak orang. Hal ini karena selingkuh bisa menyebabkan hancurnya hubungan asmara seseorang, bahkan pernikahan kedua dan perceraian.
Seperti menurut laman Genpi.co, orang yang selingkuh berarti tidak menjunjung kesetiaan dan menyalahi kepercayaan pasangan.
Ada banyak alasan orang selingkuh, tetapi yang utama adalah merasa tidak puas dalam hubungan intim dalam mahligai rumah tangga.
Sebuah riset dari University of Denver menemukan partisipan yang sebelumnya pernah selingkuh punya kemungkinan 3 kali lebih besar untuk selingkuh lagi daripada orang yang tidak pernah selingkuh.
Menurut Matt Garrett dari Huffington Post, untuk menebak perilaku seseorang di masa depan, tengoklah pola perilakunya di masa lalu.
Artinya orang yang pernah selingkuh di masa lalu akan memiliki kemungkinan untuk selingkuh lagi di masa depan.
Walau begitu, tidak ada salahnya untuk menjadikan teori ini sebagai peringatan bagi anda atau pasangan yang pernah selingkuh.
Jadi, istilah Selingkuh alias “Selingan Keluarga Utuh” hanya kamuflase yang hanya merusak keharmonisan rumah tangga pasangan utuh.(Sst/genpi)