BEBAL.! Oknum Dokter Lulusan CPNS Merangin Tolak SK Penempatan

0
Ilustrasi Dokter. Media Siasatinfo.co.id

Siasatinfo.co.id, Berita Merangin – Seluruh Peserta lulusan seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2018, telah mendapatkan Surat Keputusan (SK) penetapan Nomor Induk Kepegawaian (NIK) serta surat penugasan di tempat yang telah ditentukan.

Namun lain halnya dengan salah satu peserta CPNS satu ini, dia malah menolak penugasan sesuai dengan SK tugas yang dikeluarkan Pemkab Merangin.

Menurut data yang diperoleh Media ini bahwa kelulusan Dr.F ini langsung dikeluarkan melalui surat Pengumuman bernomor :810/1256/PANSEL-CPNS/2018.

Dengan

No.5xx

No Register. 12797457xx

Jabatan. Dokter Ahli Pertama

Lokasi Kerja. PKM Rantau Suli, Kecamatan Jangkat Timur, Kabupaten Merangin,

Jenis Farmasi. Umum.

Pengumuman yang ditanda tangani oleh Pj Sekretaris Daerah Kabupaten Merangin Hendri Maidalef, selaku Ketua Panitia Seleksi CPNS Daerah Kabupaten Merangin.

Berdasarkan pengumuman tersebut, diketahui jika Dr. F di SK kan sesuai Nik Dan Tempat Penugasannya di Puskesmas Rantau Suli, Kecamatan Jangkat Timur.

Mencuat kabar Dokter berinisial F ini menolak ditugaskan sesuai dengan SK tugasnya menjadi Dokter Umum di (Puskesmas) Rantau Suli.Bebalnya, Dokter ini lebih memilih bertugas di PKM pasar Masurai.

Padahal sudah jelas menurut Permenpan-RB) Nomor 36/2018, disebutkan bahwa peserta seleksi yang sudah dinyatakan lulus WAJIB membuat surat pernyataan bersedia mengabdi pada instansi dan tidak mengajukan pindah dengan alasan apa pun sekurang – kurangnya selama sepuluh.

Berhasil dikonfirmasi siasatinfo.co.id, Dokter F diruang kerjanya di Puskesmas Pasar Masurai, Senin 9/11/20 pukul 09:50 wib, sepertinya enggan berkomentar dan mengelak.

“Saya berhak tidak mengizinkan bapak untuk merekam pembicaraan saya dilarang mengambil Video dan memoto, sembari mengatakan “Saya hanya bawahan jika mau keterangan lebih lanjut silahkan tanyakan langsung ke Dinas Kesehatan” ucapnya.

“Saya disini ditugaskan, ada kok, Surat Perintah Tugas Dari Bupati Merangin. tapi, saya juga berhak untuk tidak memperlihatkan ke bapak.

“di puskesmas ini hanya saya Dokter yang bisa mengoperasikan satu-satunya alat canggih di PKM Pasar Masaurai ini. makanya saya ditugaskan oleh Bupati Merangin di PKM ini, jika bapak mau keterangan lebih lanjut silahkan ke Dinas saja” ujar F dengan nada tinggi.

Lebih Lanjut ketika Media ini ingin mengemukan UU KIP (Keterbukaan Informasi Publik), yang hanya ingin melihat surat perintah tugas dari Bupati Merangin,  lagi-lagi dokter F enggan menunjukkan ke Media, “Saya tidak berhak memperlihatkan ke bapak silahkan ke Dinas saja.

Pada Selasa 10/11/20 sekira pukul 12:46 Seorang Wanita Paruh Baya Nurhayati yang mengakui dirinya orang tua Dr. F memberikan keterangan melalui pesan WhatsApp dengan Nomor +6281366339xxx.

“Anak saya bukan nyelonong atau kangkangi aturan tapi ada dasar surat perjanjian yang bermaterai 6000 kepada pusat, itu dasar Bupati Merangin berani beri izin di SPT kan ke PKM Masurai

Surat perintah tugasnya atas nama Bupati Merangin” ujar Nurhayati, seolah menyudutkan Bupati Merangin.

Detailnya lagi pada pukul 13:02 Wanita paruh baya itu juga menjelaskan dalam Pesan WhatsApp nya.

“Nanti saya beri kamu data orang Merangin yang pindah, kenapa kamu hanya tekan anak saya.

“Kalau kamu sopan saya bisa mengerti. Tapi kalau kamu ancam terus saya tak akan takut. Karena ini bukan hanya anak saya di Merangin yang Dp kenapa selalu teror anak saya ini bukan pidana Pak” terang wanita itu.

Hal itu diakui Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Merangin, Abda’i yang dikonfirmasi Media ini melalui telepon selulernya, Kamis 12/11/20 sekira pukul 09:21 wib.

Bahkan diakui Abda’i terkait dokter yang memahami alat terapi untuk wilayah atas khususnya Kecamatan Jangkat, dipusatkan di Masurai.

“semua tenaga Dokter yang Kito latih sesuai zonasi , itu dasarnyo kami SPD kan dio ke masurai.

“disamping itu peralatannya minimal harus ada dua Dokter, sementaro untuk Rantau Suli Kito anggarkan dari Kontrak Daerah”jelasnya.

Itu semua atas rekom BKD, Semua itu bergeser atas kebutuhan namonyo untuk Rantau Suli saat ini dokternyo masih kami cari tutup” Abda’i .(Bayhakie).