Siasatinfo.co.id Jambi – Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah, biasa dikenal sebagai Masa Orientasi Siswa (MOS) atau Masa Orientasi Peserta Didik Baru, Ini merupakan sebuah kegiatan yang umum, dilaksanakan di sekolah setiap awal tahun ajaran guna menyambut kedatangan para peserta didik baru.
Biasanya, pelaksanaan MOS di isi dengan berbagai kegiatan, seperti MOS yang terlaksana di Pesantren Al-Jauharen Kelurahan Tanjung Johor Kecamatan Pelayangan Kota Jambi.
Kegiatan MOS yang rencananya akan dilaksanakan selama tiga hari tersebut, dimulai dari tanggal 16 Juli hingga 18 Juli 2020, dibuka langsung oleh Guru Muhammad Nasir Edy Yahya selaku Mudir/Pimpinan Pondok Pesantren Al-Jauharen.
Dengan mengambil tema, Generasi Beriman, Berilmu dan Berakhlak. Pembukaan hari pertama kegiatan MOS Pesantren Al-Jauharen di isi dengan berbagai kegiatan dan pertunjukan, yang dihadiri oleh pihak Forkompimcam dan pihak terkait lainnya.
Dalam sambutannya, Mudir/Pimpinan Pondok Pesantren Al-Jauharen “Guru Muhammad Nasir Edy Yahya” menyampaikan nasehat dan amanah kepada seluruh santri dan santriwati. Bahwa keberadaan mereka di Pesantren adalah diserahkan oleh orang tua, untuk 3 hal diantaranya :
1. Di didik.
2. Di asuh.
3. Di ajar atau diberi pelajaran.
Jadi, pelajaran itu adalah nomor tiga. Apabila dalam memberi pelajaran tidak dilakukan di didik dan di asuh, maka pelajaran itu akan berbahaya bagi pribadi masing-masing.
“Itu berbahaya bagi diri pribadi kita, kalau cuma di ajar tanpa di beri didik dan di asuh”tegas Mudir Pondok.
Lebih lanjut Mudir menyampaikan, semua Pondok Pesantren yang ada di Indonesia ini menerapkan didik, asuh dan di ajar. Tiga unsur ini yang diberikan kepada kita semua, untuk menghadapi kehidupan di dunia hingga menjelang ajal.
Selanjutnya, Mudir memberikan amanah kepada seluruh Santri dan Santriwati untuk menerima didikan, asuhan dan ajaran yang diberikan oleh Pondok Pesantren.
Selain itu Mudir juga mengatakan, bahwa para Santri dan Santriwati yang ada merupakan para generasi dan regenerasi penerus dari Pondok Pesantren Al-Jauharen.
Kendati demikian, Pondok Pesantren Al-Jauharen tidak hanya cuma mencetak para ulama ataupun para abdi negara, akan tetapi diberikan kebebasan selama tidak menyimpang dari ajaran agama Islam.
“Para Santri dan Santriwati silahkan ingin menjadi apa saja, selama tidak menyimpang dari syariat agama. Kalian disini diamanahkan untuk menjadi manusia yang berguna bagi nusa dan bangsa juga bagi masyarakat” ujar Mudir.
(Firdaus. F)