Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci – Semakin Parah, Dugaan korupsi pelaksanaan Dana Desa (DD) Tahun 2023 di masing-masing Desa Se Kecamatan Air Hangat, Kabupaten Kerinci Jambi mencuat kepermukaan dan bikin warga resah.
Kali ini, terendus dugaan korupsi pelaksanaan DD 2023 dikelola Syaftiar selaku Kades Koto Majidin Mudik yang kini menjadi pembicaraan Warga Masyarakat setempat.
Berdasarkan informasi berhasil diperoleh Siasatinfo.co.id, Minggu (1/9/2024) sekitar pukul 14:30 WIB, mengungkapkan bahwa, ada beberapa pos belanja kegiatan pada laporan realisasi dan penyaluran Dana Desa 2023 sarat dugaan laporan fiktif dengan sengaja digelembungkan Kades.
Hal ini diketahui pada laporan penyaluran uang masyarakat di pembaruan data terakhir oleh Kades Syaftiar 29 Agustus 2024 sebesar Rp. 675,7 juta, ditambahkan Rp.100 Juta bantuan Provinsi Jambi, total senilai Rp. 775,7 Juta yang mesti Kades pertanggung jawabkan.
Dicurigai beberapa pos belanja sarat Korupsi oknum Kades untuk biaya pembinaan Group Kesenian dan Kebudayaan Tingkat Desa dan MTQ sebesar Rp 18 juta lebih perlu dipertanyakan.
Kemudian lebih parahnya, dua item terjadi pengeluaran uang masyarakat secara beruntun untuk biaya Pos Ronda dengan judul berbeda namun tujuan sama.
“Pembangunan pos, pengawasan pelaksanaan jadwal ronda/patroli sebesar
Rp 11.512.000, dan Pos Keamanan Sarana dan Prasarana pos jaga Rp 11.498.000, jumlah 2 pos ini menjadi Rp. 23 Jutaan.
Dua pos diatas kami curigai sebagai lahan fiktif yang berpotensi korupsi dan perlu diperiksa betul oleh tim auditor Inspektorat agar jelas.”
“Sementara untuk belanja Karang Taruna/Klub Kepemudaan/Klub Olah raga tingkat desa hanya Rp. 6.5 Jutaan,”ujar sumber warga setempat.
Selain item diatas sarat dugaan korupsi, biaya untuk Penerangan Umum Jalan Desa Tenaga Surya sebesar Rp 62,3 juta pun diduga lahan bisnis Kades Syaftiar meraup untung dari uang masyarakat dan meresahkan warga.
Anehnya, untuk biaya baleho sebagai informasi publik bisa-bisanya memakan biaya mencapai Rp. 7,5 Juta.
Kegiatan Posyandu (Makanan Tambahan, Kelas Ibu Hamil, Kelas Lansia, Insentif Kader Posyandu sebesar Rp 26 juta lebih.
Lalu biaya untuk bantuan bagi siswa miskin/berprestasi senilai Rp 11,8 juta pun perlu dipertanyakan kebenarannya agar tidak meresahkan masyarakat.
Informasi pos belanja modal dalam DD 2023 ini ditahap 1 tercatat beberapa kejanggalan yang bermuatan laporan Mark Up anggaran.
“Apalagi kita buka lagi biaya yang telah dikeluarkan Kades Syaftiar ditahap 2, mungkin lebih parah lagi.
Kami masyarakat desa Koto Majidin Mudik berharap agar laporan pengeluaran uang masyarakat yang hanya sebagai pelengkap catatan realisasi DD 2023 ini harus diusut secara teliti oleh Irban Wilayah Inspektorat Kerinci.”
“Kita tidak ingin pemeriksaan Auditor Irban 2 wilayah Kecamatan Air Hangat dipimpin Salamudin betul-betul jujur dan terbuka dengan masyarakat hasilnya. Ini supaya menepis tudingan pemeriksa Inspektorat ikut bersekongkol makan uang DD,”ujar beberapa Warga Koto Majidin Mudik.
Sementara itu, Syaftiar selaku Kades setempat hingga berita ini dipublish Siasatinfo.co.id, Minggu (1/9/2024) belum diperoleh keterangannya. (Mulyadi/Dna)