Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci – Terungkap Ratusan Juta Dana Desa Simpang Tutup, Kecamatan Gunung Kerinci senilai Rp. 695.722.000,- dengan realisasi penyaluran sebesar Rp. 453.433.200, tahun 2023 tahap I tertanggal 2 Mei terindikasi dengan laporan rekayasa.
Karena, di item pagu anggaran pada penyaluran dana desa setempat patut diduga dan dicurigai sarat Korupsi dengan modus laporan akal-akalan, sehingga masyarakat merasa dikibuli dan pihak Inspektorat mudah terkecoh.
Berdasarkan hasil data yang dapat diperoleh Siasatinfo.co.id, Sabtu (18/5/24), ada aliran anggaran Dana Desa Simpang Tutup dinilai janggal, seperti dugaan Mark Up dana Penyusunan, Pendataan dengan Pemutakhiran Profil Desa Rp 23.500.000, (Rp.23,5 Juta) untuk harga sebuah laporan.
Lebih parah lagi, senilai Rp.146.000.000, ( Rp.146 Juta) uang desa digunakan untuk sebuah Pengelolaan dan Pemeliharaan Lumbung Desa yang patut dicurigai dimana lokasi lumbung ketahanan pangan desa yang disebutkan.
Menurut beberapa Warga Desa Simpang Tutup kepada Siasatinfo.co.id, Sabtu (17/5/24) menyebutkan, bahwa permainan uang desa serta anggaran fisik dilaksanakan Eflisar selaku Kades bersekongkol dengan Sekdes.
Bukan saja soal uang desa, Sekdes dan Kades nekad memungut uang ke masyarakat untuk pembuatan sertifikat tanah yang sampai saat ini belum keluar.
“Perilaku Sekdes ini betul – betul perbuatan tindak pidana yang perlu diusut aparat hukum, dan mereka sepertinya mengelabui Warga dan orang kantor dinas.
“Ini contohnya, masak dengan pembuatan laporan Desa Simpang Tutup habiskan uang sebesar Rp. 23,5 Juta, ini perlu masyarakat semua tau peruntukan uang desa dicairkan kemana saja.
“Perlu pihak penegak hukum dan tim auditor dari Inspektorat Kabupaten Kerinci turun ke desa dengan menggandeng masyarakat biar kami tunjukkan apa saja yang dibuat dalam laporan Kades,”ujarnya.
Selain itu, masyarakat desa setempat selama ini tidak tau tentang ratusan juta untuk anggaran dana untuk Lumbung ketahanan Desa.
“Lumbung ketahanan pangan apa yang dimaksud Kades Eflisar ini. Setau kami hanya warga petani yang punya lumbung padi, itupun milik pribadi bukan milik desa.
“Dengan uang ratusan juta yang disebut-sebut dan digelontorkan untuk lumbung ketahanan pangan itu, perlu dipertanyakan warga dan ini pasti fiktif lah,”tandas warga yang baru tau cerita anggaran desa setempat banyak dugaan korupsinya.
Informasi yang digali ini baru penyaluran dana desa tahap Satu belum termasuk tahap kedua tahun 2023.
Kabar terakhir didapat, tim auditor Inspektorat Pemkab Kerinci untuk anggaran desa 2023 hingga sekarang belum turun kelapangan. Padahal saat ini sudah masuki anggaran tahun 20024.
Namun hingga berita dipublikasikan Siasatinfo.co.id, Kades Eflisar belum diperoleh keterangannya terkait dugaan laporan rekayasa penyaluran keuangan Desa Simpang Tutup yang berpotensi merugikan keuangan negara.(Dedi/Mul/Red)