Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci – Setelah viral diberitakan kasus dugaan korupsi dan penyalahgunaan anggaran dana desa (DD) Desa Koto Cayo, Kecamatan Air Hangat Barat Kerinci tahun 2023, senilai Rp.718 Juta, Kades Suharto tantang laporan pengaduan ke Pihak Kejaksaan dan Kepolisian.
Tak hanya itu saja, Suharto selaku penanggungjawab pengelolaan anggaran meradang dan busung dada tantang pemeriksaan Irbansus Inspektorat Kerinci yang dipimpin Yosmadi.
Diketahui untuk Desa Koto Cayo dapat bantuan anggaran bersumber APBN sesuai pembaruan data terakhir pada : 12 September 2024 dengan Pagu Rp. 718.543.000, (Rp. 718,54 Juta).
Tidak hanya DD, Kades Suharto juga harus mempertanggungjawabkan dana BKBK Rp.100 Juta dari Provinsi Jambi, Total sekitar Rp. 818 Juta.
Berdasarkan hasil investigasi Kru Siasatinfo.co.id dan beberapa keterangan sumber warga setempat dilapangan, menyebutkan bahwa banyak kejanggalan dan dugaan penyalahgunaan belanja modal untuk beberapa pos kegiatan yang sarat dugaan korupsi Kades Suharto.
Terdapat belanja modal pada proyek pembangunan jalan lingkungan Desa Koto Cayo, senilai Rp. 129,4 Juta, dikerjakan hanya menyiram permukaan jalan lama.
“Hanya menyiramkan air campur semen saja dipermukaan badan jalan, baru beberapa bulan langsung retak dan rusak.
Kita berharap agar spesifikasi dan volume pekerjaan fisik jalan dibangun Kades Suharto ini betul-betul diperiksa aparat hukum biar tidak merasa kebal hukum.”
Kades ini bahkan busung dada dan tidak merasa kebal hukum, bahkan menantang Tim Auditor Pemeriksa Irbansus Inspektorat untuk memeriksa setiap pos kegiatan DD,”ujarnya kru Siasatinfo.co.id.
Selain itu, laporan SPJ dilaporkan Operator Siskeudes Koto Cayo sepertinya hanya laporan tertulis sarat rekayasa, dan tak sesuai fakta dilapangan.
“Jangan-jangan Kades Suharto leluasa mengelabui pihak Irban Wilayah 1 Inspektorat dipimpin Syafri Antoni karena tidak masuk sample pemeriksaan.
Sehingga, Tim Pemeriksa Inspektorat berhasil dikibuli dan dibungkam oleh oknum Kades Suharto ini.”
“Laporan penyaluran realisasi keuangan DD Koto Cayo yang dilaksanakan Kades serta kroninya sangat berbeda jauh apa yang dikerjakan dilapangan,” ujar sumber.
Lebih janggal lagi, belanja modal untuk kegiatan Pelatihan Pemberdayaan Perempuan Rp 60,6 Juta, ini tidak masuk akal dan perlu diusut aparat hukum dan Inspektorat Kerinci.
Lalu, biaya Penguatan Ketahanan Pangan Tingkat Desa (Lumbung Desa) sebesar Rp 146,4 Juta, harus diusut Irbansus Inspektorat Kerinci.
Kalau Inspektorat bungkam karena alasan tidak masuk contoh pemeriksaan oleh Inspektorat seperti dikatakan Syafri Antoni Irban 1, tentu akan lebih parah.
Tak heran, semua kalangan di masyarakat umum menilai bahwa Tim Auditor Inspektorat diduga bungkam karena ada main dibawah meja.
Parahnya, belanja modal DD dialirkan dengan dugaan sarat laporan fiktif dan Mark Up yang diduga lahan empuk Kades memperkaya diri di Pos Pelatihan Pemberdayaan Perempuan dan Ketahanan Pangan Lumbung Desa.
“Dua pos kegiatan diatas dicurigai lahan empuk korupsi yang habiskan DD 2023 sekitar Rp. 207 Jutaan.
Kucuran aliran DD ini benar – benar tidak bisa dipercaya. Kami yakin aliran uang ini sudah membohongi warga masyarakat Desa Koto Cayo, dan ini harus diusut tuntas penegak hukum.”
“Apalagi sudah berkoar siap menantang laporan pengaduan ke pihak Kejaksaan dan Kepolisian serta Tim Pemeriksa Irbansus Yosmadi.
Kades Suharto ini harus diperiksa ketat biar ada efek jera. Jika ada temuan biar dikembalikan ke masyarakat untuk pembangunan tanpa korupsi,” ujar Sumber Siasatinfo.co.id.
Sementara Suharto, Kades Koto Cayo dikonfirmasi langsung Redaksi Siasatinfo.co.id, didampingi Ketua BPD membenarkan semua anggaran DD dimasing-masing Pos Kegiatan.(Mul/Mdona/Red)