Usai Dihukum Guru Matematika, Siswi SMPN 2 Sungai Penuh Trauma Masuk Sekolah

0

Siasatinfo.co.id, Berita Sungai Penuh – Trauma setelah dihukum ibu guru Matematika pada hari Jum’at (23/09/2022) sekitar pukul 08:30 WIB diruang belajar bersama teman se kelasnya, Suci Ulfa Salsabilah (14) seorang Pelajar kelas 8A di SMPN 2  Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi.

Setelah kejadian itu, hingga hari ini Siswi Suci tidak berani masuk sekolah karena ia merasa tertekan oleh oknum tenaga pendidik disekolah tersebut.

Sebab, perlakuan oknum guru yakni, Netti Suharlismita, SP.d seorang pendidik jurusan matematika di sekolah tersebut sangat aneh dan tidak bisa diterima siswi Suci Ulfa Salsabilah dengan orang tuanya.

Berhasil diperoleh keterangan oleh siasatinfo.co.id, Selasa (27/09/2022) sekitar 16:30 WIB via seluler Sukardin orang tua siswi didampingi Suci Ulfa menyebutkan, kalau dirinya tidak berani masuk sekolah karena trauma dengan hukuman dan ancaman buka baju oleh Ibu Guru Matematika tersebut.

“Sejak kejadian hari Jum’at (23/9/22) anak saya dihukum tidak berani masuk sekolah. Hari Sabtu besoknya saya dengan anak pergi ke sekolah dipanggil guru kurikulum untuk urus pindah lokal,”kata Sukardin wali murid dari Siswi.

Kemudian dilanjutkan oleh Siswi Suci Ulfa Salsabilah kepada siasatinfo.co.id mengatakan kalau dia dihukum duduk dilantai disertai ancaman hukuman buka baju.

“Kami dihukum sebanyak 7 orang saat itu. Karena saya duduk datang ibuk guru menyapa saya, kenapa kamu duduk termenung, saat ini kamu tidak menangis, tapi Minggu besok kami saya jamin menangis karena kamu akan dibuka baju dan yang laki-laki buka celana.

Saya tidak mau lagi masuk sekolah karena takut dengan ibuk Netti karena setiap hari pasti ketemu ibuk guru itu.”

Ada keluarga ibuk itu nama pika malah sudah sering tidak buat PR malah tidak diancam seperti itu. Contohnya saja hari Sabtu, saya bersama papa ke sekolah malah masih berani ibuk Netti tu berani gertak saya,”ujar Suci dengan nada masih trauma.

Selaku orang tua Siswi, Sukardin pun sekarang berupaya untuk memindahkan anak dari SMPN 2 tersebut.

“Biarlah anak saya dipindahkan dari sekolah itu, kita takut anak kita tetap ditekan oleh oknum guru tersebut.

Kita saat ini susah cari uang untuk anak sekolah. Sehari-hari saya kerja sebagai tukang ojek.

“Saya tidak terima anak saya diancam-ancam dan ditekan begini tanpa ada tindakan tegas pihak sekolah terhadap perlakuan oknum ibu guru matematika yang semena-mena terhadap anak kami,”imbuh Sukardin dengan nada emosi.

Sementara pihak sekolah dihubungi awak media melalui Waksek Bidang Kurikulum, Harira menyebutkan persoalan ini sudah selesai. “Sudah selesai dengan anak-anak. Kami pihak sekolah sudah menyelidiki ke anak dan sudah selesai,”jawabnya singkat.

Anehnya, Siswi Suci Ulfa Salsabilah malah tidak diundang dalam penyelesaian ini. Kesannya, pihak sekolah sengaja bela diri dengan memanggil teman Suci saja agar bisa dikondisikan.

Hingga berita ini dipublikasikan, Kepsek SMPN 2 Kota Sungai Penuh tersebut masih bungkam terkait kasus viral yang menimpa Siswi Suci Ulfa Salsabilah. (Boy/Mdona/Red)