TMMD Ke-105 Di Mulai 10 Juli Sampai 8 Agustus 2019 Di Kabupaten Batanghari

0

Jambi, Siasatinfo.co.id – Danrem 042/Gapu Kolonel Arh Elphis Rudy menyebutkan, Kodim 0415/Batanghari dipastikan siap melaksanakan kegiatan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 105 tahun 2019.

“Lokasinya di Desa Ladang Peris Kecamatan Bajubang Kabupaten Batanghari. TMMD dimulai 10 Juli sampai penutupan 8 Agustus 2019,” ujar Elphis, yang juga selaku Penanggung jawab Keberhasilan Pelaksanaan (PKP) TMMD di daerah tersebut.

Bersama Dandim Batanghari Letkol Inf Widi Rahman, Elphis mengikuti Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-105 Tahun 2019 bersama Pangdam II Sriwijaya melalui Video Conference bersama Kasad Jenderal TNI Andika Prakasa dan Menteri Sosial RI, di Gedung Sudirman Makodam, Palembang, Kamis (20/6). Dengan tema Bersama TMMD Membangun Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat.

Dandim Batanghari Letkol Inf Widi Rahman selaku Dansatgas menyiapkan sebanyak 150 orang pasukan terdiri dari anggota Kodim, anggota Yonif R 142/KJ, Yon Zikon 12, dan anggota Polres Batanghari serta unsur Pemkab Batanghari.

“Tujuan dilaksanakannya untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan bersifat sasaran fisik maupun sasaran non fisik guna memantapkan Kemanunggalan TNI-Rakyat dalam rangka menyiapkan ruang, alat dan kondisi juang yang tangguh,” ujar Kapenrem 042 Gapu, Mayor Inf Firdaus.

Sasarannya, kata Firdaus, pembuatan jalan Desa Ladang Peris sepanjang 3 Km dan lebar 12 Meter dan pembuatan jembatan kayu dua unit, pemasangan gorong-gorong sebanyak enam titik, dan bedah rumah warga sebanyak 34 Unit.

“Sasaran non fisik berupa ceramah dan penyuluhan tentang bela negara, wawasan kebangsaan, pelayanan kesehatan, penyuluhan pertanian, pendidikan, hukum dan kamtibmas, serta sosialisasi narkoba, keagamaan, bahaya teroris dan paham radikalisme, KB kesehatan, perikanan atau peternakan, lingkungan hidup dan kehutanan, Kegiatan PKK, dan Penyuluhan atau sosialisasi pelayanan publik dan kependudukan,” kata Firdaus.

Pada kesempatan tersebut, selaku Penanggung Jawab Operasional TMMD Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI Andika Perkasa mengajak seluruh pihak yang terlibat untuk menyatukan visi, misi dan persepsi agar kegiatan kolektif yang telah diprogramkan tersebut dapat mencapai sasaran yang diharapkan.

Sebagai program terpadu lintas sektoral, kata Andika, kekuatan utama TMMD terletak pada sinergitas antar lembaga dan koordinasi yang erat antar unsur pelaksana disemua tataran. Oleh karena itu, sambung Kasad, forum rapat koordinasi ini adalah momen yang tepat untuk mulai menjalin komunikasi dan membangun komitmen dengan menyatukan ide, pikiran dan upaya kita demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang menjadi sasaran program TMMD.

“Saya yakin, bila sinergitas dan komitmen yang kuat tersebut terjalin dengan baik, Insya Allah tujuan kita untuk mempercepat pembangunan di daerah pedesaan, kawasan tertinggal dan daerah-daerah yang terisolir di Nusantara akan tercapai,” katanya.

Dibalik itu, Pangdam II/Swj Mayjen TNI Irwan menjelaskan, Kodam II/Sriwijaya beserta jajarannya siap untuk mensukseskan program TMMD Ke-105 tahun 2019 dan saat TMMD nanti, akan melaksanakan berbagai kegiatan kolektif bersama masyarakat. Kegiatan TMMD dilaksanakan secara serentak selama 30 hari, mulai 10 Juli hingga 8 Agustus 2019 dengan menerjunkan Satgas yang terdiri dari personel TNI, Polri, unsur pemerintah daerah dan masyarakat, yang tersebar di 50 Kabupaten Kota seluruh Indonesia.

“Untuk wilayah Kodam II/Swj sendiri, kegiatan TMMD Ke-105 akan dilaksanakan di 5 Kabupaten Kota di wilayah Sumbagsel diantaranya Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) Sumsel (Korem 044/Gapo), Kabupaten Batanghari Jambi (Korem 042/Gapu), Kecamatan Kampung Melayu Kota Bengkulu (Korem 041/Gamas), Kabupaten Tulang Bawang dan Kabupaten Kota Bumi Lampung Utara Lampung (Korem 043/Gatam) yang meliputi sasaran fisik dan non fisik,” kata Irwan.

Untuk sasaran fisik berupa pembangunan infrastruktur, sarana dan prasarana fasilitas umum lain yang menjadi kebutuhan masyarakat di daerah, sehingga semakin meningkatkan roda perekonomian daerah akibat terbukanya isolasi antar desa atau daerah terpencil, seperti pembuatan jalan, jembatan, gorong-gorong, MCK, pos Kamling, rehap sarana ibadah, rehap rumah pra-sejahtera dan berbagai fasilitas umum lainnya.

Menurut Irwan, sasaran non fisik diarahkan mendorong tumbuhnya inovasi dan kreativitas masyarakat desa, guna meningkatkan kualitas hidup dalam membangun daerahnya sendiri menuju kehidupan sosial yang lebih maju, sejahtera dan mandiri.

“Antara lain meliputi penyuluhan kesadaran bela Negara, kesadaran hukum, penyuluhan pertanian, peternakan, kesehatan dan KB, pengobatan gratis, penyuluhan bahaya narkoba, dan berbagai kegiatan non fisik lainnya,” kata Irwan.(*Red/DzR)

(penrem042gapu)