Tanjab Timur, Siasatinfo.co.id – Tidak memiliki tempat tinggal, Kakek asal Ponorogo Jawa Timur ini juga tidak memiliki Keluarga di Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi. Dari Ponorogo Jawa Timur merantau ke Tanjab Timur untuk mencari kerjaan.
Kakek tersebut bernama “Yaten” (85) asal Ponorogo Jawa Timur ini tidak memiliki tempat tinggal dan juga Saudara, ia sendiri dari Ponorogo Jawa Timur menuju Kabupaten Tanjung Jabung Timur untuk mencari kerjaan. Selama delapan bulan di Tanjab Timur, Ia tinggal di Desa Alang-alang Kecamatan Muara Sabak Timur di tempat kediaman Pak “Panimin” yang ia kenal untuk tempat tinggal sementara, sehari-harinya ia bekerja pelangkau kelapa (Kopra). Katanya saat disambangi Awak Media, Rabu (23/10/2019).
Lanjutnya, ia mengatakan, saya dari Ponorogo Jawa Timur tidak mempunyai keluarga, istrinya telah tiada dan tidak mempunyai anak. Ia merantau ke Tanjab Timur untuk mencari kerjaan, di Ponorogo pun ia juga tidak mempunyai Saudara.
Sekarang ini ia telah beranjak
dari Desa Alang-alang hendak menuju ke Simpang Kiri Desa Pematang Rahim Kecamatan Mendahara Ulu untuk mencari Pekerjaan.
Ia pun mengatakan, dari Desa Alang-alang ia menumpang mobil travel Nipah Panjang- Jambi dan diturunkan di simpang Zona V Kota Baru Kecamatan Geragai untuk melanjutkan perjalanannya dengan berjalan kaki menuju simpang kiri.
“Saya hendak ke simpang kiri, dengan tujuan mencari kerjaan, untuk makan dan tempat tinggal”. Ujarnya dengan nada sedih.
Dikatakannya, untuk saat ini, Ia sendiri tinggal dengan Pekerja proyek di Desa Lagan Ulu untuk beberapa hari, ia tinggal dibasecamp pekerja proyek yang berada di Desa Lagan Ulu. Karena ia bertemu dijalan dan diberi tumpangan oleh seseorang dari pekerja proyek (Hambali-Red).
“Saya diberi tumpangan oleh seseorang dari pekeja proyek yang bernama “Hambali” yang hendak menuju ke Lagan Ulu, dan ia pun menawarkan untuk tumpangan kepada saya dan ia juga mengkhawatirkan dengan kondisi saya yang tidak sehat”. Jelas Pak Yaten.
Tempat yang sama “Hambali” warga mendahara Ilir yang telah pedulinya terhadap bapak “Yaten” ditempat ia bekerja mengatakan, ia melihat Pak “Yaten” sedang berjalan kaki dengan kondisi lemas dan pucat diraut wajah bapak “Yaten” di daerah pelabi kota baru Geragai. Dengan rasa pedulinya terhadap bapak “Yaten”, ia pun menawarkan tumpangan untuk mengantarkan ketempat pangkalan ojek, Kata Hambali saat dikomfirmasi.
Dengan kondisinya yang tidak sehat dan usia Kakek tersebut, Hambali pun merasa ragu untuk mengantarkan ketempat Pangkalan ojek simpang blok D.
“Saya merasa ragu dengan tujuan bapak “Yaten” untuk mencari kerja di simpang kiri, karena bapak”Yaten” sendiri tidak tahu tempat yang ia tuju, apalagi dengan kondisinya bapak”Yaten” saat ini tidak sehat dan juga usianya”. Ungkap Hambali.
Untuk saat ini Pak “Yaten” tinggal bersama saya dibasecamp tempat saya bekerja, apalagi dengan kondisinya bapak “Yaten” mengalami sesak napas. Dan saya berharap kepada Dinas Sosial Kabupaten Tanjung Jabung Timur maupun Provinsi Jambi, untuk memberikan tempat tinggal di Panti Jompo untuk Bapak “Yaten”. Beber Hambali dengan wajah sedih.
(Firdaus Faradise)