Terbongkar Borok Pungli Uang Komite dan Aliran Korupsi Dana BOS SMAN 4 Kerinci

0

Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci – Mulai terbongkar macam ragam borok dugaan penyalahgunaan wewenang jabatan yang memantik terjadinya Pungutan Liar (Pungli) di SMA Negeri 4 Kerinci dipimpin Kepala Sekolah Nelly Afrianty, S.Si.M.Pd, sejak serah terima Kepsek 6 februari 2025 yang meresahkan ratusan walimurid.

Selain berkedok dana Komite Sekolah merupakan borok beraroma Pungli, Bisnis Buku LKS modus menggerogoti ratusan Siswa-siswi di SMAN 4 hingga kini masih meresahkan dan terkesan pembiaran.

Tak hanya itu, kini disorot juga soal laporan realisasi penyaluran uang BOS disetiap pos kegiatan. Karena patut diduga BOS  lahan empuk korupsi di SMAN 4 Kerinci bagi petinggi sekolah dipimpin Kepsek Nelly Afrianty yang perlu diusut secara hukum.

Diketahui sebelum, Kepsek Nelly Afrianty hengkang dari SMAN 2 Kerinci – Semurup setelah didemo dan ditolak para pendemo dari Walimurid Warga Semurup sekitar bulan Januari 2025. Dan lalu dipindahkan ke SMAN 4 Kerinci – Siulak.

Perilaku Kepsek Nelly ini kembali menuai sorotan miring dan menjadi buah bibir para guru di SMAN 4 Kerinci, lantaran dugaan penggelapan uang Komite Sekolah Anggaran Tahun 2024 hingga saat ini tak jelas juntrungannya.

Berdasarkan informasi berhasil dihimpun Siasatinfo.co.id beberapa hari ini mengungkapkan, bahwa beberapa ragam kecurangan penyaluran uang BOS  SMAN 4 Kerinci terindikasi korupsi di beberapa pos kegiatan.

Selain dana BOS Pungutan Uang Komite Sekolah yang meresahkan ratusan Siswa-Siswi mulai disorot dan perlu diusut tuntas secara hukum karena dinilai lahan bisnis oknum petinggi di SMAN 4 Kerinci yang dipimpin Nelly Afrianty.

“Ketika ditanya kepada Kepsek Nelly  tentang uang komite tahap dua dia mengelak dan berdalih bahwa dana Komite tidak selesai dipungut.

Memang betul serah terima Kepsek dari pak Pur ke ibuk Nelly pada tanggal 6 Februari 2025, tetapi penyelesaian akhir uang komite ketika Nelly menjadi Kepala Sekolah.”

“Dana BOS tahap II tahun 2024 penyelesaiannya ditangan Nelly, Karena pada saat peralihan dari Pak Pur dana bos belum selesai karena pernah dipanggil penegak hukum,”Ujarnya sumber.

Bahkan lebih parahnya, Kepsek SMAN 4 Kerinci menurut keterangan sumber jarang masuk sekolah dan lebih dominan kerja keluar sekolah yakni, 70 Persen diluar sekolah.

“Bahkan Kepsek Ganti mobil baru semenjak di SMAN 4 Kerinci, pasnya setelah pungutan uang komite terakhir tahun 2024, yang mana pada saat itu tidak ada laporan uang komite.

Pada waktu ditanya oleh guru-guru kemana uang komite, Kepsek menjawab komite tidak terpungut kan. Semua guru berharap laporan uang Komite tahap II harus dipertanggungjawabkan Kepsek Nelly ke para walimurid,”tegas sumber.

Parahnya lagi, anak pengurus Komite di SMAN 4 sudah tamat semua. Pungutan uang komite sebesar Rp.180 Ribu per 3 bulan sekali wajib dibayar.

“Pemungutan uang komite tanpa dirapatkan dengan para walimurid, pungutan Rp 180.000, per siswa dijadikan syarat untuk pengambilan nomor ujian.

Kegunaan uang komite tidak jelas dan uang komite dipungut oleh guru tidak pengurus komite dan guru tidak diberitahu kemana dan untuk apa uang komite tersebut.”

“Uang komite hanya dibahas oleh Kepsek, Wakil dan Pengurus Komite saja. Kami rasa dana BOS sudah cukup untuk seluruh pembiayaan sekolah negeri,”ucapnya sumber.

Namun hingga berita ini dipublish Siasatinfo.ci.id, Nelly Afrianty selaku Kepala Sekolah SMAN 4 belum diperoleh keterangannya terkait dugaan penggelapan uang komite tahap II dan laporan realisasi dana BOS tahun 2025. (Ncoe/Mul/Red)