Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci – Tak bisa dipungkiri lagi, rupanya uang siraman politik Pilkades alias money politik Cakades mewarnai Pilkades serentak saat ini di Bumi Sakti Alam Kerinci. Bahkan rumor berkembang jika gratis, pemilih enggan sumbangkan suaranya.
Diketahui sebanyak 153 Desa di Kabupaten Kerinci melaksanakan pemilihan secara serentak hari ini. Pernak – pernik jajan saku peserta pemilih di hari ini, Selasa (6/4/2021) sejak pukul 07:30 WIB, turut juga menjadi buah bibir.
Momok tak tertampik, pesta Pilkades rupanya pesta amplop berisi uang siraman sebagai pengisi saku dan jajanan.
Pantauan Siasatinfo.co.id dilapangan sejak 3 hari belakangan yakni, Minggu (4/4/21) hingga Senin malam tadi, diketahui dari mulut ke mulut dan berbagai sumber dari warga, bahkan dari Calon Kepala Desa (Cakades) uang siraman merupakan bumbu-bumbu pesta Pilkades.
Soal uang siraman ramai diperbincangan dan menjadi buah bibir disepanjang jalan maupun warung kopi. Mereka berdalih bahwa uang siraman tersebut untuk belanja dan ganti upah kerja pada hari pemilihan.
“Memang sulit mau dibicarakan, kalau tidak ada uang siraman warga tidak mau pergi memilih ke TPS.
Seperti sudah menjadi tradisi yang biasa dibicarakan tanpa disembunyikan. Setiap kepala ada yang dapat Rp.100 ribu, dan ada pula yang dapat sampai Rp.400 ribu.
“itu tergantung kesepakatan serta ambisi seorang Cakades dimasing – masing Desa. Jika Cakades sampai 4-5 orang tentu uang siraman akan lebih besar lagi,”ungkap beberapa sumber Siasatinfo.co.id.
Namun ada dibeberapa Desa di Kerinci, para Cakades terlebih dahulu melakukan sumpah bersama dalam Masjid tidak memberi uang kepada warga pemilih.
Walau demikian, pesta Pilkades hari ini diharapkan agar tetap tercipta situasi yang kondusif. Yang kalah hanya sukses tertunda, yang menang tak usah berbangga hati, karena amanah yang anda emban cukup berat dan bisa berujung penjara.(Ncoe)