Senilai Rp 540 Juta Proyek Menara Pandang Wisata Air Hangat Semurup Tuai Gunjingan

0

Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci – Proyek tender Pembangunan Menara Pandang di tempat Wisata Air Panas Semurup, Kecamatan Air Hangat Kabupaten Kerinci -Provinsi Jambi, selain tuai gunjingan, proyek ini dinilai janggal dilihat karena tubuh bangunan mengembang ke atas, kecut kebawah.

Sebab, kelihatan konstruksi bangunan mengembang keatas cukup mengerikan, dan dikuatirkan akan cepat ambruk karena dilokasi Wisata Air Panas termasuk daerah rawan gempa bumi.

Ironisnya lagi, pekerjaan depan kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemkab Kerinci serta depan mata Kepala Dinas, Rekanan Kontraktor Proyek ini berani tanpa memasang papa informasi (Papan Merek).

Untuk diketahui, bahwa paket proyek tender ini dimenangkan rekanan kontraktor bernama Edo Warga Semurup dikerjakan dengan bendera perusahaan luar Kerinci yakni, CV. Dakara Jaya Santosha, beralamatkan Jln. Dhamar Karya Perum Adelweis Blok A1 – Kota Jambi.

Kegiatan pembangunan Menara Pandang bersumber dana APBD tahun 2023 dengan Pagu Anggaran Rp 540 Juta, harga penawaran dan terkoreksi sebesar Rp. 536.535.906,54, (Rp.536,5 Juta).

Menurut keterangan beberapa sumber dari rekanan kontraktor yang namanya tidak dipublikasikan Siasatinfo.co.id, Kamis (30/11/2023) menyebutkan, bahwa konstruksi proyek ini terkesan asal-asalan dan perlu di audit Tim BPKP dan BPK RI Cabang Jambi.

“Tender proyek ini sepertinya tanpa penawaran harga atau bantingan yang cuma 0,1 persen atau diuangkan hanya senilai Rp. 3.464.093,46,- dari HPS Rp.450 juta, pemenang tender ini nyaris tanpa bantingan.

“Sudah kasat mata bahwa paket proyek pembangunan menara pandang di depan kantor Dinas Pariwisata masih bisa kibuli pihak dinas, apalagi masyarakat umum.

Kita berharap agar pihak berwenang seperti BPKP dan BPK untuk betul-betul memeriksa secara ketat tentang mutu konstruksi serta kualitasnya, ditakutkan fisik proyek ini akan cepat rubuh,”ujarnya.

Namun hingga berita ini dipublish Siasatinfo.co.id, belum diperoleh keterangan dari kontraktor pelaksana dan belum diketahui siapa PPK, PPTK yang bertanggungjawab atas konstruksi janggal dipandang mata publik. (Mul/Red)