Selain Pemotongan Uang Honor Petugas, Bantuan Musibah Banjir Kerinci di Dinas Sosial Disorot

0

Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci – Parah!! Bukan saja soal bantuan banjir berupa makanan siap saji, Susu, serta bantuan barang dan juga uang yang perlu dipertanyakan publik, tetapi pemotongan uang operasional petugas lapangan yang hangat dibicarakan di Kantor Dinas Sosial Kabupaten Kerinci Jambi.

Modusnya, mereka di dinas berdalih bantuan berupa makanan siap saji untuk di stok dalam gudang bukan dibagikan langsung kepada masyarakat terdampak banjir.

Bahkan, ada bocoran bantuan banjir beberapa waktu lalu stok makanan serta barang diduga menumpuk di Kantor BPBD ( Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kerinci.

Aneh, bantuan diperuntukkan bagi para ribuan korban banjir Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi masih saja dapat dipermainkan petugas di dua kantor ini.  Informasi didapat, petugas di Dinas Sosial dan Kantor Bencal Kerinci berdalih untuk stok gudang.

Informasi berhasil dihimpun Media Siasatinfo.co.id dari orang dalam kantor  tersebut menyebutkan, bahwa selain bantuan banjir banyak dipermainkan, honorer mereka petugas lapangan pun dipotong bendahara atas perintah Kadis Sosial.

“Dana operasional anggota lapangan dibayar bertahap dengan dalih karena dana itu kurang dari atas tidak cukup terpaksa dicairkan bertahap.

“Ironis lagi, sudah dibayar secara bertahap malah dibagi rata tanpa mengacu dengan jumlah hari petugas kelapangan.

Uang honorer Petugas lapangan dipotong sebanyak Rp.60 ribu per setiap orang. Kerja Bendahara di Sosial sudah tidak benar, kata dia pemotongan uang ini perintah Kadis, Juanda,”ungkap sumber Siasatinfo.co.id.

Menurut beberapa warga yang terdampak banjir kepada beberapa bulan lalu, kepada Siasatinfo.co.id mengatakan kalau bantuan masih tersisa dan sengaja ditumpuk perlu diusut.

“Untuk apa mereka menahan dan menumpukkan bantuan untuk para korban musibah banjir yang bikin malu saja. Kalau dibiarkan bisa saja melewati masa kedaluarsa makanan.

“Ditumpuk untuk apa? Kalau tidak dibagikan ke masyarakat yang terdampak banjir. Kalau memang ini benar, aparat hukum harus melakukan pemeriksaan ke kantor dinas, Sosial dan Bencal,” ujar para netizen.

Ditambahkan sumber, perilaku dengan permainan kotor di Dinas Sosial Kerinci sepertinya sudah santapan orang kantoran saban hari jika ada kegiatan.

“Dana transportasi petugas untuk kelapangan sebesar Rp.250 ribu per setiap tugas lapangan masih saja tega mereka potong Rp.60 ribu per orang..

“kongkalingkong terhadap anggota sudah lama dan semena-mena mereka dikantor. Potongan uang tersebut mungkin dibagikan lagi untuk orang dalam di Dinas Sosial.

Uang honorer yang tak seberapa saja disunat, apalagi bantuan banjir yang kurang pengawasan, tentu lebih parah lagi,,”ujar sumber.

Namun hingga berita ini dipublish Siasatinfo.co.id, Jum’at (5/4/204) pendistribusian sejenis barang bantuan, baik dari Kementerian Sosial Pusat,  maupun Provinsi Jambi, Provinsi Tetangga dan Kabupaten lain belum diperoleh informasi detailnya.(Mul/Wan/Red)