Sarat Rekayasa SPJ di Puskesmas Libatkan Kapus, Rp 30 Juta Uang Makan Minum Dipertanyakan Pegawai

0
Ilustrasi Kasus Pengguntingan Dana Puskesmas.Harian Online Siasatinfo.co.id

Siasatinfo.co.id Berita Kerinci – Kisruh soal ada indikasi sengaja merekayasa SPJ terjadi di Puskesmas Simpang Tutup, Kecamatan Gunung Kerinci Kabupaten Kerinci, kini menuai sorotan semua kalangan lingkungan puskesmas Kerinci dan hangat dibicarakan para pegawai puskesmas lainnya.

Sebab, motif rekayasa SPJ fiktif ini diduga  sengaja dilakukan agar keuangan puskesmas dengan mulus masuk kantong kepala puskesmas ( Kapus), saat ini dijabat Julisherman.

Foto Puskesmas Simpang Tutup. Harian Online Siasatinfo.co.id.

Mencuat ada penyelewengan anggaran dana lokmin untuk uang makan (Beli Nasi), minum, snack, dan uang rapat bulanan sama sekali tak pernah mereka terima.

Selain ada indikasi kecurangan Kapus Julisherman berbagi hasil dana program per triwulan, dana karang Lokmin sejumlah Rp.30 Juta hingga saat ini tak tentu arah juntrungan, para pegawai puskesmas mempertanyakan kemana uang itu diarahkan Ka arah uang tersebut semua tidak tahu.

Berhasil diperoleh bocoran informasi dari orang dalam oleh siasatinfo.co.id, Rabu (17/9/2020), kisruh banyak ditemukan penyelewengan sudah sering menjadi buah bibir para pegawai puskesmas.

“Masak 3 program diborong oleh hanya satu orang saja. Mestinya satu program itu dipegang oleh satu orang bukan borongan. Ada lagi yang aneh, Kapus ambil alih untuk 3 bulan ini 2 program.

“anehnya lagi, Anif seorang tenaga honor  malah dipegang oleh pegawai honor yang merangkap 3 program dan bronkes apotik.

“tambah lagi bidan yang nama Suci selain PPTK, eh malah juga memegang program Gizi, kalau tidak ada kesepakatan bagi hasil dengan Kapus Julisherman mana mungkin ini terjadi,”ungkap sumber.

Ditempat terpisah, LPPI Tipikor Joni Satria mengatakan kepada siasatinfo.co.id, kasus yang berindikasi rekayasa SPJ seperti ini mestinya pihak Inspektorat lebih teliti dalam melakukan pemeriksaan.

“Kita minta agar pihak petugas dari dinas Inpektorat untuk segera mengevaluasi kembali tentang dugaan SPJ rekayasa dan menuai komplik.

“Nanti kita akan rekab laporannya dugaan ini kepihak yang lebih berkompeten. Dan pihak BPK kita minta mengaudit keuangan puskesmas ini secara teliti dan akurat,”tegas Joni kepada siasatinfo.co.id. (Df/Yl).