Siasatinfo.co.id,Berita Kerinci – selain soal jumlah siswa sekolah di paket A,B,dan C di 34 lembaga PKBM se Kabupaten Kerinci, kini aliran dana bantuan tak kurang dari Rp.1 miliar per tahun tuai sorotan publik mengalir ke kantong siapa?
Sementara, proses belajar dan mengajar para tutor di PKBM tak jelas ada apa tidak. Bukan hanya itu, jumlah murid dilaporkan pihak PKBM kuat dugaan direkayasa alias abal-abal agar dapat kantongi uang bantuan pemerintah pusat.
Terbukti, hingga saat ini Laporan jumlah Siswa Pusat Kegiatan Pendidikan Masyarakat (PKBM) di Dinas Pendidikan Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, buntutnya belum diketahui pihak Dikjar jumlah ril peserta didik PKBM.
Kuat dugaan jumlah siswa yang direkrut pemilik lembaga tersebut berindikasi fiktif yang jumlahnya tak sesuai fakta yang terdaftar dalam Dapodik PKBM.
Pantauan siasatinfo.co.id dilapangan sejak 1 minggu belakangan ini, laporan jumlah dalam Dapodik berindikasi fiktif. Kuat dugaan pihak pemilik PKBM bersekongkol dengan pejabat berwenang di dinas Dikjar Kerinci guna meraup lumbung SPJ fiktif di tahun 2020 lalu.
Sementara Kasi Kesetaraan Dikjar Kerinci, Najamuddin dihubungi siasatinfo.co.id, Selasa (16/3/21) via selulernya sekitar pukul 08:00 WIB, tetap bersekukuh tidak tau secara detail berapa jumlah siswa PKBM global dan jumlah dana bantuan per orang siswa.
“Saya hanya bertugas sebagai verifikasi data saja. Soal jumlah murid itu ada semua ditiap PKBM masing-masing,”jelasnya.
Ditanya soal realisasi dana keseluruhan 34 lembaga PKBM se Kabupaten Kerinci, selaku pejabat di kasi kesetaraan dinas Dikjar Kerinci 2020 lalu kembali berkilah bahwa dana dari pusat tidak sesuai dengan jumlah murid.
“Anggaran dana bantuan dari pusat tidak cukup untuk semua murid yang terdaftar di dapodik pkbm Kerinci.
“Paling ada terserap sekitar 42 persen dari jumlah murid yang ada,”tutur Najamuddin.
Aneh, kalau soal dana yang ditanyakan mantan Kasi Kesetaraan ini malah tau persis. Tapi ditanyakan soal jumlah siswa malah berbagai dalih Najamuddin mengelak.
Sangat disayangkan, jika jumlah murid mulai dari Paket A, B dan C, tidak diketahui oleh Kasi Pendidikan Kesetaraan Dikjar Kerinci tahun 2020, yang dijabat oleh Najamuddin,Spd, saat dijumpai siasatinfo.co.id diruang kerjanya, Senin (15/03/2021) sekitar pukul 12:00 wib.
Informasi diperoleh dari menurut sumber siasatinfo.co.id, jumlah siswa PKBM mulai dari Paket A sebanyak 282 orang murid. Paket B 1040 orang murid dan Paket C 2082 murid, total sekitar 3400 peserta didik se kabupaten kerinci.
“sedangkan biaya untuk tiap peserta didik pendidikan kesetaraan sesuai Permendikbud 13 tahun 2020 sangat jelas sekali berapa jumlahnya.
“sumber dana dari DAK, untuk paket A sebesar Rp.1,3 juta, Paket B Rp. 1,5 juta dan Paket C Rp. 1,8 juta,”ujar sumber keberatan namanya ditulis siasatinfo.co.id.
Guna menunjang pendidikan non formal ini, diketahui untuk pencairan dananya sebanyak 2 kali triwulan yaitu, bulan Januari – Juni dan pencaian kedua pada bulan Juli – Desember 2020 lalu.
“Agar jual beli ijazah paket A,B dan C tidak rentan diperjual belikan,kita minta aparat penegak hukum untuk menyidik 34 Lembaga PKBM Kerinci.
“Pejabat berwenang yang ada di Dikjar Kerinci, sekalian diperiksa agar jelas duduk persoalannya. Apalagi sekarang ada Pilkades serentak. Jangan-jangan ada yang pakai ijazah Paket asli tapi palsu (Aspal),”imbuh sumber siasatinfo.co.id..(Dfi/Sst).