Proyek Bencal Terselubung di Sungai Timaho Semurup, Tembok Penahan Tanpa Pondasi dan Besi

0

Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci – Kegiatan Proyek Bencana Alam (Bencal) anggaran APBD-P akhir tahun 2023 dari Kantor BPBD Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi banyak ditemukan terselubung dan berpolemik tanpa mengindahkan aturan keterbukaan informasi publik (KIP).

Terbukti, banyak lokasi proyek dikerjakan kontraktor tanpa memakai papan nama proyek, sehingga menimbulkan kesan proyek terselubung dan tak heran menjadi pertanyaan bagi pemerintahan Desa dilokasi kerja.

Seperti terjadi pada pelaksanaan proyek bencal dengan pasangan tembok penahan Sungai Timaho di Desa Kecil, Kecamatan Air Hangat Barat, Semurup, Kades selaku tuan rumah malah dikibuli tanpa dikasih tau paket apa dan dana anggaran proyek tersebut.

“Seperti proyek siluman saja, main nyelonong dan dilokasi tanpa ada pemberitahuan papan nama proyek,”ujar Kades setempat.

Ironisnya, selain tanpa papan informasi pekerjaan dilapangan diduga tidak mengikuti spesifikasi teknis yang direncanakan.

“Besi digunakan hanya berukuran 7 dan 8, harusnya kalau melihat medannya lokasi kerja mesti besi ukuran 12 baru kokoh, dan karangan besi keliatan jarang.

“Lagi pula dalam pasangan tembok penahan tidak menggunakan besi bertulang, dikuatirkan akan mudah roboh dan menimpa badan sungai.

Pondasi nampak jelas tanpa ada galian setidaknya mencapai kedalaman 80 Cm, ini kalau kita liat tanpa batu pondasi langsung dilakukan pengecoran,”ujar Aktivis Mulyadi.

Ditambahkan beberapa sumber, setiap pekerjaan dilaksanakan oleh Edo oknum kontraktor dari Semurup ini selalu tidak mau pasang papan merek proyek.

“Sudah kebiasaan setiap pekerjaan proyek dilokasi sekitar Semurup, si Edo ini tidak memasang papan informasi.

“Contohnya Proyek Menara Pandang dikerjakan dilokasi Wisata Air Hangat, itu depan mata Kantor Kadis Pariwisata masih bisa dia kelabui, apalagi cuma masyarakat umum.

“Ini bukti bahwa pihak berwenang seperti, Kadis selaku PA, PPK, dan PPTK bisa diatur sekehendak kontraktor Edo saja,”tandasnya.

Namun hingga kini, Selhanuddin selaku Kadis Pariwisata Kerinci masih bungkam, tidak tertutup kemungkinan loyal fee diterima oknum pejabat berwenang di Dinas Pariwisata ini menerima fee besar dari kontraktor tersebut.

Begitu juga yang terjadi di Pejabat berwenang di Kantor Bencal Kerinci, mereka bungkam dan tutup mata terhadap tingkah laku kontraktor Edo, jangan-jangan sudah termasuk diaturnya karena uang fee untuk PA dan PPK nya proyek ini.

Sementara hingga berita ini dipublish Siasatinfo.co.id, Selasa (19/12/2023), Pelaksana bernama Edo belum menjawab konfirmasi dari kru media ini.(Mul/Red)