Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci – Kisruh tentang pengelolaan dana Bumdes di setiap Desa memang sudah santer dan menjadi polemik dikalangan warga, lantaran diduga sebagai sasaran empuk korupsi bagi oknum kades masing-masing yang tak habis disorot.
Sekian banyak Desa di Kecamatan Siulak Mukai berjumlah 14 Desa, tapi kali ini cuma disorot Bumdes di Desa Koto Lua yang dijabat Eva Zalvia.
Namun Kades ini tetap saja pongah, dia sudah 6 kali dipanggil penyidik Polres Kerinci tetap saja aman. Pengakuan ini jangan-jangan hanya sebagai topeng agar dirinya dapat menakuti warga dengan menjual nama Polres Kerinci.
Sebab ada kejanggalan terhadap anggaran tersembunyi yang diperkirakan mencapai Rp.300 juta, saat ini menjadi buah bibir yang dipertanyakan warga setempat dan perlu diusut secara hukum.
Parahnya, kegiatan pengelolaan Bumdes Desa setempat malah tidak diketahui sepenuhnya oleh BPD, Staf Desa maupun masyarakat karena tidak ada musyawarah Desa.
Informasi berhasil diperoleh Siasatinfo.co.id, Sabtu (28/10/2023), menyebutkan ada setoran dana Bumdes dari Kades Lama ke Kepala Desa terpilih yang saat ini dijabat Eva Zalvia.
“Uang itu diserahkan Kades lama melalui bendaharanya sejumlah Rp.30 juta kepada Kades terpilih saat transisi jabatan.
“Bahkan ada juga bantuan rumah kompos untuk pembuatan pupuk organik dari dinas pertanian, pembelian mesin sekitar 3 buah untuk mengelola pupuk organik, semua langsung dikelola Kades bersama kroni dan keluarga.
“Perangkat Desa main pecat saja dan Kantor Kades lama tidak dipakai. Kantor Kepala Desa sekarang memakai rumah pribadi Kades disewakan menjadi kantor desa,”ungkap sumber.
Ditambahkan sumber lagi, “Seharusnya Bumdes untuk menambah PAD Desa dan kesejahteraan bagi masyarakat setempat. Ini malah sebaliknya dijadikan sebagai ajang bisnis oknum Kades Eva Zalvia untuk memperkaya diri dan keluarga.
“Sebagai dana untuk penunjang Bumdes dikabarkan ada bantuan 5 ekor sapi diberikan pada awal Eva Zalvia menjabat selaku Kepala Desa.
“Ada bantuan 5 ekor sapi, 2 ekor sapi jantan, 3 ekor sapi betina sebagai penunjang bumdes yang sampai saat ini tak jelas juntrungan,”ungkapnya.
Warga minta agar hal ini dapat diperiksa oleh tim inspektorat agar kasus ini terbukti kebenarannya agar masyarakat tidak resah.
Sementara itu Kades Koto Lua, Eva Zalvia, dihubungi dengan chat WhatsApp pribadinya mengelak tidak ada dana Bumdes sebesar Rp 300 juta.
“Mana dana BUMDES 300 juta, kita tidak menganggarkan dana BUMDES pak. Informasi dari mana pula ada kita anggarkan dana Bumdes,”jelas Kades mengakui tidak ada Bumdes di Desa Koto Lua.
Lebih lanjut diakui Kades benar atau tidak, atas laporan masyarakat, dia sudah 6 kali dipanggil dan diperiksa penyidik Polres Kerinci dan ini perlu dipertanyakan kebenarannya.
“Sudah 6 kali saya dipanggil dan diperiksa Polres Kerinci, mana ada saya salah dan tidak terbukti,”ujarnya pongah dengan nada lantang.(Mul/Wan/Red)