Siasatinfo.co.id Berita Merangin – Satu persatu perjuangan dan pengorbanan Calon Bupati Merangin Nomor Urut 02 M. Syukur dalam membela kepentingan rakyat mulai terkemuka dengan sendirinya.
Rahasia yang selama ini tertutup rapat, perlahan dibuka sendiri oleh Masyarakat penerima manfaat atas perjuangan dan pengorbanan Bang Syukur. Mereka tidak rela, orang yang telah berjasa dalam hidupnya dihina dan dipandang rendah oleh orang lain.
Aksi ini sekaligus menjawab tudingan dan pernyataan Herman Efendi, ST, MT Wakil Ketua I DPRD Merangin yang menilai kinerja H. Muhammad Syukur, S.H., M.H. yang biasa di sapa Bang Syukur selama di DPD RI tak ada buktinya.
Anggota Kelompok Tani Mekar Jaya (KTMJ) Kecamatan Pamenang, Abu Hasan menganggap, Herman Effendi sebagai tokoh Merangin tidak memberikan contoh politik yang baik kepada Masyarakat sehingga pernyataannya di Media dinilai sebagai pemicu kisruh dan keresahan.
Pernyataannya yang meremehkan orang lain dan seolah-olah menganggap dirinya yang paling hebat. Padahal, tindakannya itu tidak menghasilkan apa-apa bahkan dirinya saja selama menjadi DPRD Merangin juga tidak berdampak apa-apa, sementara setelah sidak ke salah satu pengusaha perkebunan kelapa sawit terluas di Wilayah Kecamatan Tabir Lintas saja tidak ada muaranya. Sidaknya Heboh, realisasi nya diam itulah hasil 5 tahun di DPRD Merangin.
“Sebagai Wakil 1 Ketua DPRD Merangin, sebaiknya Herman Efendi tidak pantas berbicara kotor menyinggung dan merendahkan orang lain. Saya saja orang awam mengerti perbedaan, dia tidak sadar kalau pernyataan nya itu seperti menepuk air di dulang.
Terlepas dari jabatannya M.Syukut sudah sangat membantu keberlangsungan kehidupan kami, tidak semua pencapaian dan keberhasilan memberi pelayanan ke Masyarakat di tayangkan di Media dikit-dikit posting.
Ucap Abu Hasan, hal ini sudah perlu kami buka setelah kami baca pernyataan Herman Efendi di salah satu Media hal itu tentunya melukis perasaan kami terkhusus nya warga Kabupaten Merangin.
Masing teringat jelas oleh kami, Pada tahun 2008 silam, Abu Hasan mengawali kisahnya dengan Bang Syukur. Lebih kurang sebanyak 480 warga Merangin dan ratusan warga Sarolangun berperkara dengan perusahaan perkebunan PT. JAW dengan luas lahan lebih dari 3.000 hektar. Waktu itu, kebun kelapa sawit milik warga dirobohkan, tanaman dihancurkan dengan alasan bahwa lahan itu adalah lahan HGU. Padahal, warga sudah menggarap lahan tersebut sejak tahun 1990-an. Sementara, HGU perusahaan diterbitkan pada tahun 2000.
“Kami sudah mengadukan masalah kami ke pemerintah daerah, namun tidak membuahkan hasil hingga pada tahun 2012 Bang Syukur memfasilitasi Kami untuk bisa langsung melaporkan masalah kami ke BPN Pusat. Alhamdulillah, atas bantuan beliau Bang Syukur, kami dan rombongan dapat berjumpa dengan BPN Pusat. Semuanya difasilitasi oleh Bang Syukur, kami tinggal berangkat saja tanpa mengeluarkan biaya,” kenang Abu Hasan.
Hal senada juga diutarakan oleh Ketua Kelompok Tani Mekar Jaya, Datuk H. Syamsudin.
“Kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bang Syukur yang telah memperjuangkan pembebasan lahan perkebunan kelapa sawit kami di kawasan Simpang Meranti sehingga kami bisa memiliki kebun dan anak-anak kami bisa sekolah. Yang mendapatkan manfaat ini bukan hanya masyarakat Pamenang, tetapi juga sebagian masyarakat Kabupaten Sarolangun,” ungkapnya.
Kami lanjut Datuk H. Syamsudin, merasakan sendiri seperti apa perjuangan Bang Syukur untuk kami. Beliau ikhlas tanpa pamrih dan bahkan mengorbankan semuanya demi memperjuangkan lahan kebun sawit kami. Bang Syukur membiayai seluruh keperluan kami selama di Jakarta hingga akhirnya perjuangan itu membuahkan hasil.
Bahkan, ketika bersengketa dengan pihak perusahaan, ada warga yang dipenjara selama 6 bulan. Bang Syukur lah yang menjaminkan dirinya untuk membebaskan anggota kami tersebut.
“Jujur saja, ketika ada orang yang memandang remeh Bang Syukur, Kami merasa tersinggung. Kami marah. Karena Bang Syukur sudah memberikan yang terbaik.(By)