Siasatinfo.co.id, Berita Merangin – Parah.!! Dengan habiskan anggaran dana APBN tahun 2021 senilai Rp. 82 Milyar, pelaksanaan pekerjaan Mega Proyek Duplikat Jembatan Sei Rasau Pamenang, Kecamatan Pamenang, Jembatan Sei Tantan Desa Sungai Ulak dan Jembatan Sei Tabir, Kelurahan Mampun, Kecamatan Tabir terancam mangkrak. Bahkan, pekerja dilokasi diduga kuat kabur dari pelaksanaan pekerjaan fisik.
Ironisnya, meski anggaran besar bersumber dari dana APBN tahun 2021 sebesar Rp 82 Miliar, namun pekerjaan fisik hingga Rabu 23 February 2022 ini, pekerjaan masih belum rampung.

Tak heran jika pekerjaan mega proyek ini menuai sorotan publik. Bahkan Warga setempat menyayangkan lambannya progres pembangunan jembatan tersebut.
Seharusnya kata warga, jembatan sudah bisa dilewati Masyarakat tahun ini. Karena, anggaran pembangunannya tahun 2021 dengan dana APBN.
“Melihat kondisi jembatan yang belum selesai, warga berharap agar jadi perhatian oleh pihak berwenang agar pekerjaan sesuai spek. Sehingga warga bisa menikmati pembangunan jembatan baru secepat mungkin,” harap warga.
Dikatakan MN (46) Warga lainnya kondisi dari keterlambatan pekerjaan fisik ini perlu ada tindakan tegas instansi berwenang.
“Melihat proses pembangunan jembatan yang berjalan lambat, sebagai Masyarakat tentu kecewa dan merasa dirugikan. Kami juga minta aparat hukum turun ke lapangan agar ada tindakan tegas,” pinta MN.
Seharusnya, kata KW 70 tahun, jembatan tersebut sudah bisa digunakan saat ini. Karena pembangunan ini seharusnya selesai Desember 2021. Apalagi anggarannya tidak sedikit yakni Rp 82 miliar.
Dengan adanya kondisi tersebut Warga mendesak pihak berwenang dalam hal ini PPK maupun Satker agar turun ke lapangan. Bila perlu mereka juga diberi tindakan tegas. Jika ada indikasi pelanggaran hukum hendaknya ditindaklanjuti oleh penegak hukum.
“Kita tidak ada masalah dengan siapapun yang mengerjakan proyek ini. Tapi kita ingin proyek yang masuk ke daerah Kabupaten Merangin ini dikerjakan dengan baik,” tegas warga.
Dengan adanya kondisi tersebut, Andreas meminta pelaksana bertanggungjawab, Jangan sampai proyek yang anggaran miliaran rupiah tidak maksimal.
“Maka kami minta pihak terkait melihat langsung dan memeriksa pembangunan jembatan ini.
Pelaksana jangan cuma mau proyeknya saja, tapi tidak dilaksanakan dengan baik karena yang dirugikan adalah warga masyarakat.
Akhir – akhir ini kegiatan pengerjaan proyek tersebut terhenti dan para pekerjanya telah kabur dari lokasi pekerjaan,”kata warga sekitar.
Sementara Alfian selaku pihak Kontraktor Proyek tersebut saat dikonfirmasi pada Selasa (22/2/22) berdalih menunggu dana cair dari Jakarta.
“Kita Lagi menunggu suntikan dana dari kantor Jakarta, bulan depan kita mulai lagi Pengerjaannya,”ujar Alfian singkat.(Bayhakie)