Siasatinfo.co.id Kota Sungai Penuh – Parah!! Kegiatan KPU Kota Sungai Penuh sontak menuai sorotan miring para awak media, lantaran disinyalir ada dana liputan wartawan yang tercium sengaja masuk kantong oknum dengan dugaan digelapkan.
Informasi diperoleh Siasatinfo.co.id, Rabu (31/01/2024) sekitar pukul 19:33 WIB, sorotan terhadap KPU Kota Sungai Penuh terjadi saat kegiatan sosialisasi simulasi pemungutan dan penghitungan suara.
Selain simulasi tersebut, penggunaan rekap juga dilakukan dalam simulasi, Rabu (31/1/2024) dari pukul 07:30 WIB dikantor Sekretariat KPU. Hal ini dilakukan untuk Pemilu 14 Februari 2024 mendatang yang tinggal hitungan hari saja.
Padahal, awak media diundang secara resmi dengan masing-masing organisasi hanya satu utusan. Acara hingga siang hari tapi kesannya wartawan malah seperti diremehkan.
Ironisnya, tanpa biaya liputan, tanpa makan siang, hanya Snack pengganjal makan siang yang diberikan panitia pelaksana di KPU.
Ketika dikonfirmasi, Jumiral Lestari selaku Ketua KPU oleh awak media malah dengan enteng menyebutkan tidak ada dana liputan pemberitaan yang disediakan.
Terkait liputan media dalam kegiatan tersebut lantas menuai sorotan di kalangan LSM.Ketua LSM Fakta Sikorman
“Sangat aneh acara tahapan sosialisasi yang diselenggarakan oleh KPU Kota Sungai Penuh mengundang organisasi wartawan pulang dengan tangan hampa dan kecewa.
“Sebab, acara dari pagi sampai siang tidak ada biaya transportasi, makan siang pun tidak ada, bahkan lebih parahnya biaya liputan untuk para awak media yang ingin meliput tidak ada. Sehingga kami menduga KPU Kota Sungai Penuh Gelapkan Anggaran Liputan.
“Sedangkan dalam kegiatan sama KPU Kota kabupaten melaksanakan acara di Grand Hotel hari Selasa tanggal (30/1/2024) mengundang organisasi wartawan untuk masing-masing 7 orang utusan dan yang hadir kurang lebih 200 orang.
Snack untuk pagi hari, air kopi dan teh dua kali,makan siang dan biaya transportasi para undangan serta untuk awak media yang meliput acara mendapat perlakuan sama. Dari tempat acara saja sudah bisa kita bandingkan, KPU Kota Sungai Penuh memakai tenda seperti acara pernikahan, sedangkan KPU kabupaten Kerinci memakai Aula Grand hotel.” Ujar Sikorman Ketua LSM Fakta.
Dilanjutkannya, “Kami mensinyalir KPU Kota Sungai Penuh sengaja tidak mau diliput media sehingga anggaran yang sudah disediakan bisa masuk saku para panitia, karena setiap KPU kab/kota pasti ada anggaran untuk peliputan berita yang dikucurkan oleh Pemerintah.
“Dengan adanya pemberitaan tentang kegiatan tahapan Pemilu yang dilaksanakan KPU Kab/Kota akan memberikan informasi kepada masyarakat.
Kalau KPU Kota Sungai Penuh tidak mau acara diliput media, sebaiknya tidak usah mengundang organisasi wartawan. Buat tertutup saja untuk para panitia pelaksana Pemilu di KPU Kota Sungai Penuh.”
Tutup Sikirman.(Liya/Red)