Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci – Terkait dugaan kasus penyambungan liar pipa Air PAM milik Perumda Tirta Sakti, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi di lokasi Sekolah SMKN 2 Kerinci Siulak Mukai, semakin hangat diperbincangkan.
Tak ayal, borok-borok anggaran tak tentu juntrungannya di berbagai bidang dalam sekolah itu mulai mencuat. Imbasnya, Kepsek pun mulai tuai sorotan dari banyak kalangan baik dalam sekolah maupun luar sekolah.
Sebab, sambungan liar merugikan puluhan juta daerah itu, secara diam – diam dilakukan oknum dari pihak sekolah diduga atas perintah Kepsek Reza Fakhlevi.
Hal ini dilakukan setelah terjadi pemutusan sambungan pelanggan oleh petugas sekitar 3 bulan lalu dari Perumda Tirta Sakti. Ini karena tunggakan sewa sekitar Rp 30 juta lebih tidak terbayarkan selama 3 tahun lebih.
Namun, Kepsek SMKN 2 kepada kru media ini kemarin Selasa (9/8/2022), berdalih tidak ada sambungan liar air PAM Daerah Kerinci di lokasi sekolah.
Bahkan ia mengaku kalau sambungan air itu dilakukan oleh petugas dari Tirta Sakti sendiri. Soal tunggakan sedang di negosiasikan dengan pihak Perumda Tirta Sakti.
Berhasil diperoleh keterangan oleh Siasatinfo.co.id, Rabu (10/8/2022) kepada Kacab Tirta Sakti, Sadli via selulernya menyebutkan kalau pemutusan itu karena ada tunggakan besar dari pihak SMKN 2 Kerinci.
“Betul ada pemutusan pipa pelanggan Air Perumda Tirta Sakti disekolah itu sekitar 3 bulan lalu. Kalau mereka berani sambungkan kembali tanpa melunasi tunggakan sewa sebelumnya sebesar Rp 30 jutaan lebih.
Sebelum pemutusan tersebut, pihak sekolah mengaku mereka sudah ada air Pam Desa yang masuk ke sekolah. Namun tunggakan mereka sampai sekarang belum juga dilunasi.
Dikatakan Sadli, soal ada petugasnya yang menyambungkan air kembali ke sekolah itu sama sekali tidak benar.
“Mana pernah ada petugas kita yang diperintahkan untuk penyambungan baru jika pihak sekolah belum bayar tunggakan. Itu bohong,”tegasnya.
“Kita akan cek kembali ke lapangan dan jalur air arah sekolah itu akan kita alihkan kearah jalur lain,”kata Sadli.
Dikatakan sumber dari dalam sekolah, dana untuk pembayaran Air PAM kan sudah dianggarkan dalam dana BOS ( Bantuan Operasional Sekolah ) setiap bulannya.”
“Alasan saja kalau anggaran untuk bayar sewa air tidak ada. Uang dari BOS dan Komite dikemanakan selama ini.
Kalau memang tidak dari air Perumda Tirta Sakti kenapa kemarin diputus lagi? Sekarang air disekolah kering kembali, kenapa air PAM Desa tidak bisa mengalir masuk kran air sekolah.
“Para guru saat ini tidak bisa ambil wudhu untuk sholat di sekolah. Ini bukti air yang disambungkan itu adalah air PDAM Pemkab Kerinci bukan PAM Desa,”kata sumber. (Mul/Depa)