Menarik, Lantunan Sike Rebana 13 Desa Gunung 7 Pelompek Sontak Bikin Hujan Reda, Paslon Monadi-Murison Tetap Pilihan Rakyat Petani

0

Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci – Ternyata  diterpa hujan deras yang mengguyur Desa Pelompek, Kecamatan Gunung Tujuh, Kerinci, saat pengukuhan Timses Monadi-Murison di 13 Desa kemarin sore, Senin (04/11/2024) sekitar pukul 16:30 WIB tidak mampu mematahkan dan menyurutkan semangat ribuan warga yang hadir di Lapangan Bola Pelompek.

Selang waktu hujan lebat pun berhenti, panitia yang semulanya tidak bisa menggelar antraksi emak-emak Group Sike Rebana akhirnya berhasil juga di gelar mulai pukul 17:20 WIB.

Bukti Massa Militan Monadi-Murison, Walau Hujan Tak Mempan Bikin Semangat Ribuan Massa Surut. Harian Siasat Info

Menariknya, Lirik lagu serta pantun Group Sike Rabana 13 Desa Pelompek Gunung Tujuh sontak saja hujan gerimis berhenti total.

Asyiknya lagi, saat pelantun Sike di iringi puluhan peserta mendengarkan lantunan dan pantun membangkitkan semangat militan Monadi-Murison, langsung bikin gemuruh tepuk tangan meriah ribuan massa di lapangan bola kaki Desa Pelompek.

Sempat dikutip Media Siasat Info lantunan emak-emak Sike Rebana berbunyi sebagai berikut.

“Kalo lah ado sibatang kawo, usah ditanam sibatang pimpin, kalu lah ado si uhang kito, usah dipilih si uhang lain..Usah dipilih..Pandak Aeh si uhang lain..

“Sungai Sirih nanam timako, uhang munanam ditepi umo, Maihlah pilih ngan nomor Tigo..Uhang nyo baik..Kayo Aeh puramah pulo..

Lirik dan pantun emak-emak group Sike Rebana sontak saja membuat tepuk tangan meriah ribuan pendukung Monadi-Murison, sambil menyebutkan Nomor 3 Menang.

Selain itu, Pengukuhan tim pemenangan Monadi – Murison diwarnai pemandangan heroik, di mana warga yang datang dari berbagai pelosok desa rela basah-basahan demi menyatakan dukungan penuh pada Paslon 3,  yang mereka anggap sebagai “Pahlawan Petani” Kerinci.

Berpayung dan mantel plastik, mereka berdiri tegak menantang hujan, sementara Monadi dan Murison tampil dengan Caping Petani di kepala.

“Ini topi khas petani dari anyaman bambu yang menegaskan akar mereka sebagai pemimpin yang bakal memperjuangkan nasib petani.

Antusiasme warga di kaki Gunung Kerinci begitu terasa, mencerminkan dukungan yang tulus dari masyarakat yang mendambakan perubahan nyata,”ujar para simpatisan.

Menariknya lagi, mempersatukan semua suku di Bumi Sakti Alam Kerinci, puluhan tokoh masyarakat dari berbagai suku, seperti Jawa, Batak, Minang dan Kerinci, satu per satu menyampaikan pernyataan sikap.

Mereka menegaskan dukungan dan kebersamaan lintas budaya di bawah satu tujuan sama, yakni untuk kemajuan Kerinci.

“Kami hadir di sini untuk Monadi-Murison, sosok yang kami yakini akan membangun Kerinci tanpa diskriminasi, dengan tekad dan kerja nyata untuk rakyat kerinci tanpa perbedaan,”Tutur Pak Mansyur.(Ncoe/Red)